Pages

LINTANG KIDUL'S

BULAN YANG BERPALING DARI BINTANG
Gores tinta : Mutiara Ayu M H


Malam pertama,
Sabit tipis tak terlukis di atas ranjang matahari
Kupikir, bayang hitamnya kabur di telan layarnya
Kupikir, karena ini malam pertamanya
Sedang bintang tersenyum, berkedip tanpa dosa
Berkata tenang : ia akan datang

Malam ketujuh,
Punggungmu tetap tak nampak pada mata
Padahal Tuhan telah mengusir gerombolan nakal mega
Adakah perubahan jadwal kemunculanmu?
Sedang bintang (masih) tersenyum, berkedip tanpa dosa
Berkata (amat) tenang : ia akan datang

Malam ke-15,
Gusarku sudah di atas batas merah
Bulat lingkarmu tak secuil pun tertancap
Padahal matahari telah bermimpi di atas bantalnya
Padahal layar malam telah terbentang di atas ubun-ubunnya
Sedang bintang tersentak, matanya dipenuhi kristal kaca
(mencoba) berkata tenang : ia pasti datang

Malam ke-20,
Pohon saling bisik bersama angin
Binatang-binatang lugu berdebat di segi ilmu

Apakah suatu gravitasi menyeret Bulan dalam orbit hidupnya?
Atau mungkin pijaran komet mengajaknya berkeliling di angkasa?
Melupakan ibu Bumi bahkan rentangan tangan bintang dalam rasi
Sedang bintang terisak,
Ia akhirnya angkat bicara :
Kau ke mana saja sebulan ini, Bulan?
Lentera kuningmu dirindu tiap nyawa di bawah sana
Mereka tiap hari menjejaliku pertanyaan tentangmu
Tapi aku juga tidak tahu
Harusnya kau datang, Bulan
Meski hanya siluet hitam sabitmu di barat sana
Datanglah, Bulan
Hapuslah debu rindu di hati mereka
Begitu pun debu di hatiku, yang basah oleh air mataku

Malam pertama,
Malam masih setia dengan kelamnya
Juga di hari, Minggu, dan bulan selanjutnya
Hingga alam membeku dalam tirai tunggu
Sedang bintang, sinarnya luntur oleh derai tetes rindu

Tanjung (Permai), 16 September 2012
*perubahan
»»  READMORE...

SPECIAL TEXT FOR NATURE

Kali ini biarkan aku berbagi tentang sebuah kisah nyata. Kisah nyata yang kuambil dari potongan kehidupanku yang lalu. Sebuah kisah nyata yang kuharap dapat menghasilkan beberapa buah hikmah dan pelajaran. Karena itu, biarkan aku bercerita. Bercerita tentang kisahku. Kehidupanku. Masa laluku. Jika kau malas membaca, tinggalkan saja note ini. Kembalilah ke beranda atau profil anda. Silakan berkelana di dunia maya.
Baiklah, aku akan memulai bercerita.
Kisah ini akan aku mulai dengan 'nama'. Nama. Setiap orang memiliki nama. Orang tua yang baik, orang tua yang peduli akan masa depan anaknya, pastinya akan menyelipkan doa mereka dalam nama anaknya. Berharap pada Sang Kuasa untuk mewujudkan apa yang mereka inginkan pada anak2nya.
Aku kecil (entah umur berapa saat itu) sering bertanya-tanya dalam hati apa arti namaku. Oke aku tahu arti tiga kata dalam namaku. Tapi, satu yang tidak kuketahui saat itu. 'Miftahul'. Entah doa apa yang bapak ibu harapkan dari nama itu.
Tetapi, seiring waktu yang terus mengayuh sepeda kehidupan, aku mulai mengetahui. Kunci kehidupan.
Aku tidak tahu kenapa orang tuaku menyelipkan kedua kata itu dalam namaku. Mungkinkah karena bapak yang sekolah di jurusan yang berembel-embel 'lingkungan'? Atau mungkin ada hubungannya dengan om-omku yang juga sekolah di jurusan 'alam'? Atau mungkinkah karena nenekku yang suka sekali berkebun? Entahlah. Aku tak tahu.
Yang aku tahu dan sadari. Sejak kecil aku selalu suka dengan alam. Rimbun pohon yang menyejukkan dengan dahan-dahannya yang lihai menari-nari bersama angin. Pesona kaum gunung yang berdiri gagah seolah hendak menggapai langit. Riang burung-burung kecil berterbangan seolah bangga mereka bisa terbang sedang yang lain tidak. Bintang-bintang yang teratur membentuk formasi. Rembulan yang elok bergelantungan di langit menawan hati. Alam. Aku selalu suka alam.
Masa kecilku kuhabiskan waktu mainku dengan berpetualang. Beruntung aku yang tinggal di daerah pedesaan (sekaligus pegunungan), sehingga memudahkanku dalam berinteraksi langsung dengan alam. Mendaki gunung, melewati semak-semak yang dapat membuat kulit gatal-gatal, memetik buah-buahan, merasakan dinginnya air pegunungan, bermain dengan ikan-ikan kecil, menyelamatkan kucing terlantar, dll. Semua terasa amat menyenangkan. Apalagi bersama sahabat-sahabat hebatku yang selalu membuat suasana menjadi lebih menyenangkan.
Hingga suatu waktu ketika aku masih duduk di bangku SD (sekitar kelas 5-6), isu Global Warming meracuni otak-otak kami. Di mata kami, Global Warming adalah monster paling menakutkan kala itu. Kami selalu terbayang-bayang dengan bayangan-bayangan buruk itu. Pohon-pohon yang hilang, burung-burung kecil yang berterbangan ketakutan dan kebingungan, es kutub yang mencair, meningginya permukaan air laut, lapisan ozon yang berlubang, panasnya terik matahari yang mampu membakar kulit. Bayangan itu teramat menakutkan bagi kami. Apalagi di tambah dengan pohon-pohon di pegunungan sekitar kami banyak ditebangi.
Hingga akhirnya, aku dan sahabat-sahabatku memutuskan membuat sebuah klub pecinta alam. THE GREENERS GIRLS. Anggota kami memang tidak banyak. Hanya sekitar 4 orang ditambah 1 adik perempuanku dan 1 adik sahabatku (lucunya dia laki-laki). Tapi tekad kami untuk menyelamatkan lingkungan sudah bulat. Kami menyebar selebaran tentang dampak negatif dari Global Warming dan bagaimana mencegahnya. Selebaran itu kami ketik sendiri, cetak sendiri, dan kami sebar sendiri. Selepas shalat subuh di masjid (seingatku itu subuh), berbekal beberapa lembar kertas dan lem kertas seadanya, kami mulai menempelkan kertas itu. Di pasar, di dinding-dinging ruko, dan di tugu desa. Nasib sial kami, saat itu seekor anjing liar mengintai kami. Lantas dengan insting waspadanya, ia mengejar-ngejar kami subuh itu. Itu adalah sebuah kejadian yang menegangkan ketika dialami, tetapi menyenangkan ketika dikenang.
Selepas dengan selebaran2 itu, The Greeners Girls kembali beraksi. Kali ini, kami gemas dengan tingkah penduduk yang menebangi pohon. Terutama pohon minyak kayu putih. Kami berinisiatif untuk membuat sebuah papan dengan tulisan semacam 'Dilarang Menebangi Pohon'. Tapi, yah maklumlah kami masih anak kecil waktu itu. Apa yang kami lihat hanya dicerna secara mentah. Kami hanya melihat bahwa penduduk menebangi pohon dan itu jelas-jelas merusak lingkungan. Mengurangi suplai oksigen utk makhluk hidup. Kami seenaknya saja hendak melarang orang menebang pohon. Padahal, hei, pohon-pohon itu milik mereka! Mereka menebangi pohon itu tentu ada alasannya. Entah itu hendak menggunakan kayunya, kemudian menjualnya, atau apalah. Pohon minyak kayu putih itu. Kami lupa satu poin penting. Mereka memangkas daun-daun minyak kayu putih itu karena daun-daun itu hendak mereka manfaatkan. Lagipula, tak lama kemudian daun-daun muda akan muncul. Kami terlalu bersemangat menyelamatkan bumi waktu itu. Hingga lupa poin2 penting yang tersembunyi.
Tapi, setidaknya, dari kisah kecil kami, aku masih dapat mengambil sebuah pelajaran. Bahwa alam ini adalah anugrah dari Sang Pencipta. Alam ini adalah fasilitas termewah dari yang paling mewah yang Allah berikan untuk kita. Alam ini adalah penunjang hidup kita di bumi. Air yang mengalir tak pernah habis meski setiap hari kita menggunakannya, udara yang kita hirup tak sedikitpun berkurang, segar dedaunan tidak pernah musnah meski tiap hari kita memakannya. Allah teramat sangat baik terhadap kita.
Karenanya, Allah ingin manusia yang diberi amanah sebagai pemimpin di dunia ini, menjaga dan merawat fasilitas dari-Nya. Apa susahnya membuang sampah pada tempatnya? Apa susahnya memadamkan lampu ketika tidak digunakan? Apa susahnya menghemat air yang ada? Apa susahnya merawat dan menjaga hijau-hijauan itu tetap hidup? Mereka diciptakan untuk menunjang kehidupan kita. Lalu, kita hendak membunuhnya begitu saja?
Karena itu, marilah saudara2ku, kita sejenak merenung. Betapa cantiknya alam yang diberi oleh-Nya. Betapa besarnya karunia Allah yang dilimpahkan pada kita. Sedang tugas kita mudah, menggunakannya dengan bijak dan menjaganya tetap berdenyut.
Okelah, barangkali ada yg pernah mendengar bahwa Global Warming hanyalah sebuah akalan suatu kelompok orang yang suka membuat gaduh makhluk di bumi. Membuatnya seolah-olah itu nyata dengan menunjukkan fakta-fakta yang diotak-atik akal bulus mereka. Tapi, apapun isu yang tersebar. Salah atau benar isu itu, menjaga dan merawat lingkungan sekitar adalah kewajiban setiap manusia.
Kau tau, saudaraku? Orang-orang di kota besar sana. Yang kesehariannya berenang di kolam kepulan asap menyesakkan, suara-suara klakson kendaraan yang bersahutan memekakkan telinga, bau-bau tak sedap yang menusuk rongga hidung, cahaya-cahaya yang menyilaukan mata. Mereka pasti dan akan selalu merindukan asrinya alam. Meski di kantor atau rumah mereka terpasang AC yang tak henti membuat dingin udara. Tetap saja, sepoinya angin tak ada tandingannya. Meski di kota gemerlap lampu warna-warni begitu menawan hati. Tetap saja, jutaan kedipan genit bintang-bintang tak ada yang mampu menyaingi.
Alam adalah obat kala pikiran penat. Alam adalah penyejuk alami bagi hati. Alam adalah nafas kehidupan di bumi.
Mari cintai lingkungan sekitar kita :)

Tanjung (Permai), 22 Juli 2012

Apapun bentuk komen/tanggapan/kritikan kalian, saya akan sangat menghargai. Terimakasih banyak atas kesediaan kalian membaca tulisan ini. Semoga bermanfaat :)
»»  READMORE...

DI MATAKU, MENULIS ITU...

Di Mataku, Menulis Itu...

Menulis itu melukis. Hanya saja seorang penulis bukan melukis layaknya seorang pelukis menyapukan kuasnya pada sebuah kanvas. Bukan seperti seorang pelukis yang pandai memadukan warna-warna yang memesona jutaan pasang mata. Tapi, penulis melukis kata-katanya dengan penanya pada selembar kertas. Senang memadukan kata-kata yang menurutnya apik dan menyenangkan baginya. Bahkan coret-coretan kasar penanya pun tetap menyenangkan baginya. Sebuah konsep cerita, konsep artikel dan lain sebagainya tetap amat memuaskan baginya.

Menulis itu bernyanyi. Tapi, penulis tidak bernyanyi layaknya penyanyi handal nan terkenal dengan sejuta pesona suaranya menyenandungkan lagu terkenal di seluruh pelosok dunia. Bukan seperti penyanyi yang pandai membaca not-not balok. Bukan seperti penyanyi yang membuat orang lain menjadi penggemar gilanya. Apalagi seperti penyanyi gadungan yang bernyanyi riang ketika di kamar mandi. Tetapi, penulis bernyanyi dengan nadanya sendiri. Ketika tangannya lihai menari-nari bersama penanya di atas kertas, saat itulah senandung imajinasinya ia lantunkan dari mulut pikirannya. Tidak perlu not balok. Tidak perlu do, re, mi, dkk. Tidak perlu iringan musik. Karena dunia tulisnya adalah dunia musik tersendirinya.

Menulis itu menari. Tapi, penulis menari tidak seperti penari. Entah itu penari tarian tradisional maupun modern. Penulis tidak perlu melenggak-lenggokkan pinggulnya mengikuti irama musik. Atau melakukan gerakan-gerakan seperti robot kehabisan tenaga. Penulis tidak perlu sibuk-sibuk berlatih menari sebelum melakukan pertunjukannya di depan khalayak umum. Apalagi menghapal gerakan-gerakan. Semua itu tidak perlu bagi penulis. Penulis tinggal menari bersama penanya di atas kertas. Atau menari bersama jemari-jemarinya di atas keyboard. Tidak perlu hapalan. Cukup membiarkan ide segar itu mengalir dan ia dengan sendirinya akan menggerakkan pikiran, hati, dan tangan penulis untuk menari.

Menulis itu melawak. Tetapi, penulis melawak tidak seperti pelawak kondang di televisi. Penulis tidak perlu merias diri untuk membuat penampilannya mampu menarik jutaan tawa penonton. Apalagi berdandan seperti wanita atau pria. Tidak perlulah bagi penulis bersikap atau berpenampilan bodoh di depan jutaan pasang mata. Penulis hanya cukup berkutat dengan ide dan tulisannya. Maka dengan sendirinya, komedi-komedi itu akan muncul seiring jalan pikirannya. Semua itu tidak butuh sikap bodoh. Tetapi, sikap dan pola pikir yang kreatif. Memadukan semua ide menjadi komedi-komedi berbobot tinggi.

Menulis itu cinta. Penulis juga membutuhkan cinta untuk menulis. Karena menulis adalah bagian dari kesukaan. Karena dengan cinta, ide dan imajinasinya akan berkembang pesat seiring fragmentasi yang terus dilakukan. Tidak perlu khawatir kehabisan ide untuk menulis jika penulis memiliki cinta. Dan ajaibnya, Tuhan menebarkan cinta pada setiap jiwa.

Aku suka menulis sejak awal SMP. Semua berawal ketika itu aku membeli sebuah buku cerita karya seorang gadis seumuranku. Aku pun termotivasi untuk menjadi seorang penulis. Maka sejak itu aku selalu suka menulis. Mulai dari cerpen, puisi dan novel. Meski pernah novelku ditolak oleh penerbit, tetapi sampai sekarang menulis adalah bagian hidup yang menyenangkan bagiku.

Di mataku, menjadi seorang penulis tidak harus menerbitkan sebuah karya yang dikenal banyak orang. Tidak perlu memiliki penggemar banyak yang selalu menanti bukunya dirilis. Cukup sebuah dukungan dari orang-orang sekitar, dan motivasi dari diri sendiri untuk terus menulis.

Karena di mataku, tidak perlu menunggu waktu untuk menjadi seorang penulis. Seseorang sudah dianggap sebagai penulis jika ia selalu senang menuangkan idenya dalam bentuk tulisan. Tidak peduli apakah orang lain menyukai karyanya atau tidak. Asalkan karyanya menyenangkan dan memuaskan dirinya.

Tulis apa yang kamu suka, rasakan, alami atau kamu pikirkan. Maka, dengan sendirinya dunia imajinasimu akan hidup seiring gores penamu. :)

Selamat membangun dunia imajinasimu ^^

Tanjung (Permai), 6 Juli 2012
*Lintang Kidul

"saya percaya, kalau belajar menulis hanya demi menerbitkan buku, laku, kaya, populer, apalagi sibuk menghitung view+like+komen, maka cepat atau lambat akan berakhir pada kekecewaan--bahkan meski semua itu akhirnya tercapai.

semoga kalian tidak memulai langkah yg keliru, mendengarkan orang2/mentor/guru menulis yg keliru.

menulislah karena itu menyenangkan. selalu menyenangkan. terlebih saat kalian memutuskan menulis utk menemani, menghibur serta bermanfaat bagi diri sendiri, dan syukur2 banyak orang."
*repost Darwis Tere Liye
»»  READMORE...

PUISI TAUFIQ ISMAIL 4

Sebuah Jaket Berlumur Darah

Oleh : Taufiq Ismail

Sebuah jaket berlumur darah
Kami semua telah menatapmu
Telah berbagi duka yang agung
Dalam kepedihan berahun-tahun
Sebuah sungai membatasi kita
Di bawah terik matahari Jakarta
Antara kebebasan dan penindasan
Berlapis senjata dan sangkur baja
Akan mundurkah kita sekarang
Seraya mengucapkan ‘Selamat tinggal perjuangan’
Berikrar setia kepada tirani
Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan?
Spanduk kumal itu, ya spanduk itu
Kami semua telah menatapmu
Dan di atas bangunan-bangunan
Menunduk bendera setengah tiang
Pesan itu telah sampai kemana-mana
Melalui kendaraan yang melintas
Abang-abang beca, kuli-kuli pelabuhan
teriakan-teriakan di atas bis kota, pawai-pawai perkasa
Prosesi jenazah ke pemakaman
Mereka berkata
Semuanya berkata
LANJUTKAN PERJUANGAN
1966
»»  READMORE...

DUNIA DAN AKHIRAT

WARNING!
Tulisan saya kali ini panjang (sekali) dan berbeda dengan tulisan-tulisan sebelumnya (dari segi bahasa). Di dalamnya terdapat beberapa kata yang (mungkin) teramat (sangat) menohok hati beberapa pembaca. Jadi jika memang langsung ilfeel begitu saya tag di note ini, langsung memutuskan tidak membaca pun tidak masalah bagi saya. Justru saya anjurkan jangan membaca jika tidak ingin ada konflik dengan hati sendiri dan (terutama) saya.

"Dunia adalah fana, akhirat adalah selamanya". Apa yang kalian pikirkan ketika membaca, mendengar, atau menemukan tulisan itu? Jenuh? Bosan? Sudah lebih dari sekedar kata bosan (barangkali) orang di masa kini mendengar kata itu. Bahkan kalimat itu sudah setara dengan kalimat "kita bernapas menghirup udara". Biasa kan? Umum kan? Memang! Hingga jangan heran, kalimat itu dipendam jauh-jauh orang sekarang. Heran sungguh heran. Kalimat "dunia adalah fana, akhirat adalah selamanya" sebenarnya mengandung makna yang amat luar biasa pentingnya bagi kita. Tapi, kenapa? Bisa-bisanya kata-kata "kamu kamseupay iuuuhhh" lihai benar diucap anak muda sekarang! Apa coba artinya? Nol! Zero! Nggak ada! Geli sendiri telingaku mendengarnya! *jujur*
Coba sekarang wahai saudaraku yang (berani) membaca tulisan ini, use all of your senses well dengan memegang terus kalimat "dunia adalah fana bla bla bla" di atas. Dunia adalah fana. Kita sekarang hidup di dunia. Ya, itu faktanya sekarang! Aktivitas kita pun rutin dilakukan. Bangun dari tidur (melek, ngucek mata, ngolet, angop, dll dsb dkk), wudhu, shalat (bagi yang sadar itu kewajiban), mandi, sarapan, sekolah, bekerja, bermain, mengerjakan tugas, main PS, main game, main bola, nonton film, bersih-bersih kamar, nyuci, ngepel, bahkan termasuk menyucikan hidung atau ngureki upil (basa jawane), pipis, e-ek, dsb dll dkk *oi! Fakta fakta! -o-*. Selain itu apa saja yang kita alami di dunia? Bahagia? Benar! Bercanda ria dengan teman atau keluarga, tertawa oleh lelucon guru, dapat uang banyak, dapat pujian, dapat beasiswa sekolah gratis sampai lulus, dapat ranking satu di kelas, memenangkan OOSN, OSN, FLSSN, OPSI, LKTI, ISPO wusshh... Dahsyat! Bahagia sekali! Bahkan setelah sekian detik mengurek-urek hidung, dan ketika akhirnya apa yang dicari didapatkan, itu adalah suatu kepuasan tersendiri, kawan! Meski endingnya 'itu' dibuang! Hei, iyakan?! Silakan anda bilang saya jorok! Tapi ini fakta teman! Ingat tadi saya sudah kasih warning di atas! Siapa suruh nekat baca! Lagi pula tadi saya bilang "use all of your senses well". Protes? Silakan... Tp anda akan menyesal jk menghentikan membaca *meksa*
Apa lagi? Sedih? Marah? Of course it must be there! Galau ditinggal pacar, galau dapat nilai buruk, galau ranking merosot dari puncak ke kaki gunung, susah having no money, gelisah teman belum mengembalikan novel pinjaman, marah adek mengobrak-abrik kamar, kesal diganggu kakak, duh biyung... Bawaannya susyaaahhh banget kalau gitu!
Tapi, itulah hidup di dunia, wahai saudaraku yang (sekali lagi-berani) membaca tulisanku! Suka duka semuanya ada. Sekarang susah 5 menit kemudian senang, eh 5 menit lagi sedih, 5 menit lagi sumringahnya diambang batas! Well, it's life! Like a sicluss of happyness and sadness :)
Tapi, ingat! Kalimat tadi belum selesai. Ada "akhirat adalah selamanya". So, it means, ada kehidupan yang lebih abadi dari dunia. Makanya mbak2 dan mas2 yg skrg sedang berbunga2 lantaran pasangannya mengatakan "My love is eternal for you, baby!". gubrak! Toeng! Aja gelem diapusi, mbak mas! Kenyataane kiamat ki ana! Kiamat ki nyata! Rasah mumpluk2 ngomong "i love u forever darling, cintaku abadi untukmu yank, dsb dll dkk". Basi! Ibarat jangan wis sayup! Ibarat buah wis bosok! Ibarat sirup wis expired!
Baiklah, mari merenung. Hidup: lahir, bayi, anak, remaja, dewasa, tua, mati. Mati: kuburan. Jangan harap ya kawan, di kuburan nanti kita tetap bisa berjoget "sik asik sik asik kenal dirimu". Ngimpi! Hanya ada satu saja yang akan menemanimu dengan fasilitas melebihi VVIP (itupun kalo di dunia sudah mempersiapkan). Yaitu, amalan baikmu! Hanya itu kawan! Rasah bengak-bengok njaluk sik liya! Apa meneh meksa Gusti Allah ben dikancani Ayu Ting Ting. Aeng!
Lalu? Bagaimana jika seseorang memiliki tabungan amal buruk? Yah, mau tak mau harus mau DISIKSA! Sudah di tetapkan oleh Allah bahwa :
"Sesungguhnya Allah melaknati orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala (neraka). Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; mereka tidak memperoleh seorang pelindung pun dan tidak (pula) seorang penolong." (Al Ahzab: 64-65)
Lalu, bagaimana menabung amalan baik? Dari dunia tentunya! Itulah mengapa Allah berikan kesempurnaan dalam setiap penciptaan-Nya. Allah berikan kita fasilitas yang amat sangat memadai. For what? Untuk memudahkan kita menabung amalan baik tentunya! Gratis, mak! Ra mbayar! Bahkan fasilitas dari Allah jauh pangkat semilyar nikmatnya jika dibandingkan dengan hotel bintang sejuta sekalipun. Subhanallah...
Well, lalu untuk apa amalan baik itu selain menemani kita di alam kubur, Mak? Anakku... *kumat* saya yakin 1000% ktk setiap org ditanya "Besuk pilih masuk surga atau neraka?" PASTI semua jawab SURGA! Nah, syarat masuk syurga Allah hanya satu! Timbangan amal baikmu lebih berat dari timbangan amal burukmu! Yang lain? No, no, no... Selain petugas dilarang masuk! *nek ning mall gitu*
Di syurga kita ngapain, Mak? *mak?* Allah memberikan bocoran pada kita tentang isi syurga, Nak! *nak?*
"Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: 'inilah yang pernah diberikan kepada kami dulu." Mereka diberi buah2an yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri2 yang suci dan mereka kekal di dalamnya." (Al Baqarah: 25)
Apa mo dikata! Syurga emang subhanallah dahsyat, Men! Bahkan bagi para pemuda-pemuda sholeh, di sana ada banyak bidadari2 cantik nan suci, seperti yang dijelaskan oleh Allah berikut:
"Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik," (Al Waaqi'ah: 22-23)
Kita bebas mau ngapain. Pokoknya have fun deh, di syurga! ^^ abadi lagi! Selamanya! Amboi... Itu baru kehidupan sejati namanya.
Jadi, saudaraku. Di zaman sekarang ini, tak jarang pertanyaan-pertanyaan seperti di bawah ini patut untuk di renungkan.
Kenapa banyak yang begitu mengagungkan dunia?
Kenapa begitu banyak manusia yang begitu rela berkorban demi kebahagiaan dunia yang fana?
Kenapa begitu banyak manusia yang lepas dari keyakinannya kepada Allah?
Kenapa banyak wanita yang berani melepas jilbab yang membalut tubuh mereka padahal jelas sekali bahwa perintah menutup menutup aurat bagi wanita benar-benar perintah dari Allah yang harus ditaati manusia?
Kenapa banyak lelaki yang memilih nongkrong daripada berkunjung ke rumah Allah?
Oke! Fine! Itu hak asasi! Tapi, apa hak asasi tidak mengenal etika dan agama? Apa hak asasi itu "telanjang" begitu saja? Lalu untuk apa agama yang dianut? Sebagai tambahan mengisi formulir pendaftaran sekolah atau bekerja? Hanya sebagai wangun-wangun saja? *istighfar*
Kenapa begitu banyak manusia yang berpaling dari Allah demi sebuah kebahagiaan dunia yang bagai dunia maya?
Kenapa begitu banyak manusia yang tak henti-hentinya mengutuk takdir hidupnya?
Kenapa begitu banyak manusia yang RELA meninggalkan ALLAH demi FANANYA DUNIA???
KENAPA???
Padahal Allah telah menjanjikan kehidupan yang jauh, jauh dan jauh lebih indah daripada dunia bagi hamba-hamba-Nya yang patuh pada-Nya. Padahal surga Allah tak ada bandingannya dengan dunia. Padahal cinta Allah kekal, abadi, suci dan tak pernah ternodai.
Saudaraku, mari kita selalu istiqomah dijalan Allah. Dengan meneruskan kembali perjuangan Rasulullah SAW. Dengan menaati segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dengan selalu melakukan segala sesuatu atas dasar cinta kepada Allah, atas dasar ibadah kepada Allah. Bentengi diri kita dengan tameng iman dari segala macam godaan luar yang menyesatkan. Jangan mudah terpengaruh melakukan hal-hal yang dapat membuat kita lupa pada-Nya. Jangan pernah berpaling dari-Nya.
Semoga Allah selalu menuntun kita melangkah di jalan-Nya dan melindungi kita dari godaan syetan. Keep istiqomah :)
Tanjung Permai, 18-19 Mei 2012, 00:27
»»  READMORE...

PUISI TAUFIQ ISMAIL 3

DENGAN PUISI AKU
Taufiq ismail

Dengan puisi aku bernyanyi
Sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta
Berbaur cakrawala
Dengan puisi aku mengenang
Keabadian Yang Akan Datang
Dengan puisi aku menangis
Jarum waktu bila kejam mengiris
Dengan puisi aku mengutuk
Napas jaman yang busuk
Dengan puisi aku berdoa
Perkenankanlah kiranya
»»  READMORE...

PUISI TAUFIQ ISMAIL 2

KEMBALIKAN INDONESIA PADAKU TAUFIQ ISMAIL

kepada Kang Ilen
Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga,
Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 wat,
sebagian berwarna putih dan sebagian hitam,
yang menyala bergantian,
Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong siang malam
dengan bolayang bentuknya seperti telur angsa,
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang tenggelam
karena seratus juta penduduknya,
Kembalikan
Indonesia
padaku
Hari depan Indonesia adalah satu juta orang main pingpong siang malam
dengan bola telur angsa di bawah sinar lampu 15 wat,
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang pelan-pelan tenggelam
lantaran berat bebannya kemudian angsa-angsa berenang-renang di atasnya,
Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga,
dan di dalam mulut itu ada bola-bola lampu 15 wat,
sebagian putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian,
Hari depan Indonesia adalah angsa-angsa putih yang berenang-renang
sambil main pingpong di atas pulau Jawa yang tenggelam
dan membawa seratus juta bola lampu 15 wat ke dasar lautan,
Kembalikan
Indonesia
padaku
Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong siang malam
dengan bola yang bentuknya seperti telur angsa,
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang tenggelam
karena seratus juta penduduknya,
Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 wat,
sebagian berwarna putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian,
Kembalikan
Indonesia
padaku
Paris, 1971


»»  READMORE...

PUISI TAUFIQ ISMAIL

Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia
Karya : Taufiq Ismail

I
Ketika di Pekalongan, SMA kelas tiga
Ke Wisconsin aku dapat beasiswa
Sembilan belas lima enam itulah tahunnya
Aku gembira jadi anak revolusi Indonesia
Negeriku baru enam tahun terhormat diakui dunia
Terasa hebat merebut merdeka dari Belanda
Sahabatku sekelas, Thomas Stone namanya,
Whitefish Bay kampung asalnya
Kagum dia pada revolusi Indonesia
Dia mengarang tentang pertempuran Surabaya
Jelas Bung Tomo sebagai tokoh utama
Dan kecil-kecilan aku nara-sumbernya
Dadaku busung jadi anak Indonesia
Tom Stone akhirnya masuk West Point Academy
Dan mendapat Ph.D. dari Rice University
Dia sudah pensiun perwira tinggi dari U.S. Army
Dulu dadaku tegap bila aku berdiri
Mengapa sering benar aku merunduk kini
II
Langit akhlak rubuh, di atas negeriku berserak-serak
Hukum tak tegak, doyong berderak-derak
Berjalan aku di Roxas Boulevard, Geylang Road, ebuh Tun Razak,
Berjalan aku di Sixth Avenue, Maydan Tahrir dan Ginza
Berjalan aku di Dam, Champs Élysées dan Mesopotamia
Di sela khalayak aku berlindung di belakang hitam kacamata
Dan kubenamkan topi baret di kepala
Malu aku jadi orang Indonesia.
III
Di negeriku, selingkuh birokrasi peringkatnya di dunia nomor satu,
Di negeriku, sekongkol bisnis dan birokrasi
berterang-terang curang susah dicari tandingan,
Di negeriku anak lelaki anak perempuan, kemenakan, sepupu
dan cucu dimanja kuasa ayah, paman dan kakek
secara hancur-hancuran seujung kuku tak perlu malu,
Di negeriku komisi pembelian alat-alat berat, alat-alat ringan,
senjata, pesawat tempur, kapal selam, kedele, terigu dan
peuyeum dipotong birokrasi
lebih separuh masuk kantung jas safari,
Di kedutaan besar anak presiden, anak menteri, anak jenderal,
anak sekjen dan anak dirjen dilayani seperti presiden,
menteri, jenderal, sekjen dan dirjen sejati,
agar orangtua mereka bersenang hati,
Di negeriku penghitungan suara pemilihan umum
sangat-sangat-sangat-sangat-sangat jelas
penipuan besar-besaran tanpa seujung rambut pun bersalah perasaan,
Di negeriku khotbah, surat kabar, majalah, buku dan
sandiwara yang opininya bersilang tak habis
dan tak utus dilarang-larang,
Di negeriku dibakar pasar pedagang jelata
supaya berdiri pusat belanja modal raksasa,
Di negeriku Udin dan Marsinah jadi syahid dan syahidah,
ciumlah harum aroma mereka punya jenazah,
sekarang saja sementara mereka kalah,
kelak perencana dan pembunuh itu di dasar neraka
oleh satpam akhirat akan diinjak dan dilunyah lumat-lumat,
Di negeriku keputusan pengadilan secara agak rahasia
dan tidak rahasia dapat ditawar dalam bentuk jual-beli,
kabarnya dengan sepotong SK
suatu hari akan masuk Bursa Efek Jakarta secara resmi,
Di negeriku rasa aman tak ada karena dua puluh pungutan,
lima belas ini-itu tekanan dan sepuluh macam ancaman,
Di negeriku telepon banyak disadap, mata-mata kelebihan kerja,
fotokopi gosip dan fitnah bertebar disebar-sebar,
Di negeriku sepakbola sudah naik tingkat
jadi pertunjukan teror penonton antarkota
cuma karena sebagian sangat kecil bangsa kita
tak pernah bersedia menerima skor pertandingan
yang disetujui bersama,
Di negeriku rupanya sudah diputuskan
kita tak terlibat Piala Dunia demi keamanan antarbangsa,
lagi pula Piala Dunia itu cuma urusan negara-negara kecil
karena Cina, India, Rusia dan kita tak turut serta,
sehingga cukuplah Indonesia jadi penonton lewat satelit saja,
Di negeriku ada pembunuhan, penculikan
dan penyiksaan rakyat terang-terangan di Aceh,
Tanjung Priuk, Lampung, Haur Koneng,
Nipah, Santa Cruz dan Irian,
ada pula pembantahan terang-terangan
yang merupakan dusta terang-terangan
di bawah cahaya surya terang-terangan,
dan matahari tidak pernah dipanggil ke pengadilan sebagai
saksi terang-terangan,
Di negeriku budi pekerti mulia di dalam kitab masih ada,
tapi dalam kehidupan sehari-hari bagai jarum hilang
menyelam di tumpukan jerami selepas menuai padi.
IV
Langit akhlak rubuh, di atas negeriku berserak-serak
Hukum tak tegak, doyong berderak-derak
Berjalan aku di Roxas Boulevard, Geylang Road, Lebuh Tun Razak,
Berjalan aku di Sixth Avenue, Maydan Tahrir dan Ginza
Berjalan aku di Dam, Champs Élysées dan Mesopotamia
Di sela khalayak aku berlindung di belakang hitam kacamata
Dan kubenamkan topi baret di kepala
Malu aku jadi orang Indonesia.
»»  READMORE...

HIKMAH SELALU INDAH

Hidup adalah petualangan. Dan selama ruh masih mengisi, menggerakkan, dan mengatur raga kita, maka kita adalah seorang petualang. Sebuah petualangan tidak pernah selalu mudah. Selalu ada halang-rintang yang menguji seberapa kuat seorang petualang kehidupan bergelut dengan problema kehidupan. Seberapa tangguh mereka, seberapa tegar hati mereka dan seberapa kuat mental mereka. Jangan mengaku sebagai petualang kehidupan jika seseorang tidak terima dengan segala macam ujian yang menerpanya. Faktanya, kehidupan di dunia yang fana ini memang penuh dengan problema. Itulah kenapa banyak yang menyebut bahwa hidup adalah petualangan. Sebuah petualangan seperti yang dilakukan para pecinta alam. Menerobos hutan, bertemu binatang buas, kehabisan bekal, kelaparan, sakit, terjatuh, tersuruk, tapi karena mereka terus berusaha akhirnya mereka meraih tujuan mereka.
Allah telah berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 155 :
“Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”

Saudaraku, selama kaki kita masih menapak tanah bumi ini, selama mata kita masih mampu melihat eloknya formasi bintang di langit, selama hidung kita masih mampu menikmati aliran segar udara yang merasuk membawa kenikmatan, selama tangan kita masih mampu merasakan betapa dinginnya air yang mengalir di sela-sela jemari, maka Allah tidak akan pernah berhenti memberikan kita cobaan dan ujian. Karena dari cobaan itulah kita dituntut oleh Allah untuk belajar menjadi pribadi yang lebih baik. Dari cobaan yang Allah turunkan pada kita, maka itulah salah satu tanda dari berjuta-juta tanda Allah cinta dan perhatian pada kita. Bagaimana bisa?
Saudaraku, ada sebuah cerita tentang perjuangan seorang siswa meraih mimpinya. Dia adalah seorang siswa SMA yang memiliki mimpi besar untuk menjadi seorang pemenang dalam sebuah perlombaan bergengsi. Setiap harinya ia berusaha, berkorban dan berdoa supaya Allah mewujudkan harapannya. Namun, pada akhirnya siswa tersebut gagal meraih apa yang diinginkannya. Tapi, apakah dia berhenti begitu saja? Pasrah dan berdiam diri menerima hasil pahit yang didapatkannya? Tidak! Dia mencoba bangkit. Dari kegagalan itulah dia mengambil banyak pelajaran dan hikmah. Dia jadi tahu dimana kekurangannya, dan mana yang harus diperbaiki. Dia mengambil banyak pelajaran yang merupakan salah satu kunci meraih kebahagiaan dunia dan akhirat untuk langkahnya selanjutnya. Kemudian dia terus berusaha, berusaha dan berusaha lagi hingga akhirnya Allah memberikan mimpi itu padanya. Subhanallah…
Allah berfirman dalam surah Ar-Ra'd ayat 11 :
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah[767]. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”

Tidak banyak orang yang mampu mengambil hikmah dari sebuah musibah yang dialaminya. Sekarang ini, masih banyak ditemukan orang yang memaki, mengutuk dan menghujat nasibnya ketika ia mengalami musibah. Menyalahkan nasib sama saja menyalahkan Allah. Padahal, hikmah selalu indah. Bahkan lebih indah dari sebuah kemenangan, kenangan, dan pengalaman. Jadi, sungguh tidaklah bijak jika seorang muslim mengutuk nasib mereka. Justru seharusnya, ketika cobaan itu menimpa, seorang muslim harus bersikap lebih bijak dengan mengambil hikmah atau pelajaran dibalik cobaan yang dialami. Selain itu, percaya dan yakin kepada Allah, bahwa jalan kebahagiaan tidak hanya ada satu jalan. Ingat, saudaraku! Allah Maha Pemurah. Dia sediakan banyak jalan kebahagiaan untuk kita.
Marilah saudaraku, kita menjadi hamba Allah yang bijak menghadapi segala macam problema kehidupan. Marilah kita menjadi pejuang dan pelajar kehidupan yang baik. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan perlindungannya kepada kita semua. Amin.

sebenarnya bacaan di atas adalah tugas sekolahku. Guru agamaku memberi tugas untuk membuat naskah dakwah. Nah, daripada materi di atas cuma dibaca guru agamaku saja, mending ku post di blog. insyaallah... peluang yang baca lebih banyak :D
semoga bermanfaat :)
»»  READMORE...

LIRIK FORGIVE ME - MAHER ZAIN (2012)



I'm about to lose the battle and cross the line
I'm about to make another mistake
And even though I try to stay away
Everything around me keeps dragging me in
I can't help thinking to myself
What if my time would end today, today, today?
Can I guarantee that I will get another chance
Before it's too late, too late, too late

Forgive me… My heart is so full of regret
Forgive me… Now is the right time for me to repent, repent, repent..

Am I out of my mind?
What did I do? Oh, I feel so bad!
And every time I try to start all over again
My shame comes back to haunt me
I'm trying hard to walk away
But temptation is surrounding me, surrounding me
I wish that I could find the strength to change my life
Before it's too late, too late, too late

Forgive me… My heart is so full of regret
Forgive me… Now is the right time for me to repent, repent, repent..

I know O Allah You're the Most-Forgiving
And that You've promised to
Always be there when I call upon You
So now I'm standing here
Ashamed of all the mistakes I've committed
Please don't turn me away
And hear my prayer when I ask You to

Forgive me… My heart is so full of regret
Forgive me… Now is the right time for me to repent, repent, repent..
»»  READMORE...

LIRIK PETUAH HATI - JAMUS KALIMASADA

Petuah Hati - Jamus Kalimasada

Sandarkan lelah hari
Hilangkan duka kala
Kau terluka
Pedih hati

Tak selamanya indah
Kini mungkin akhirnya
Saat duka
Saat lara

Yang sudah berlalu biarkanlah sudah
Tak perlu sesali jangan kau tangisi
Jika asa dan bahagia tak kau rasa
Dengarkanlah dan rasakanlah

Kicau burung berdendang
Nyanyian alam
Riuh bersahutan
Betapa merdunya

Coba lihat dan renungkan
Langit garis tangan-Nya
Hamparan samudra
Betapa indahnya

Percayalah
Kau dalam lindungan cinta
Maha segala Maha


*Subhanallah, lagu ini dahsyat sekali :D. Karena setiap kali saya mendengarkan lagu ini, semangat saya langsung full! Bahkan, lagu ini adalah lagu yang membuat saya merasa lebih baik ketika saya shock dengan hasil OSK. Ada lebih dari 10x saya mendengarkan lagu ini saat itu dalam sehari :D
»»  READMORE...

BE A METEOR HUNTER!

Fenomena hujan meteor memang selalu dinanti-nanti oleh para astroholic! Termasuk saya! ^^ Jadi inget, tahun lalu tepatnya tanggal 16 Juni 2011, dalam suasana dingin, sepi, dan sedikit menyeramkan, aku sendirian mengamati proses terjadinya gerhana bulan total dari tahap awal sampai akhir. Pengamatan sendirian berbekal sebuah binokuler dan laptop. Pendukungnya tikar dan bantal. heheh... Yah... maklum. Belum punya teleskop v.v
Nah, kebetulan di bulan ini ada hujan meteor Lyrids dengan jumlah meteor yang terlihat adalah sekitar 20 per jamnya (menurut informasi yang kudapat), dan kebetulan, bulan sedang dalam fase new moon, sehingga tidak akan mengganggu pengamatan para meteor hunters! ^^
Genjatan senjata (?) pun saya siapkan, sodara-sodara! :O Mulai dari semua alarm hp di-setting supaya berdering tepat pukul 3, juga merelakan malam itu tidak melanjutkan dulu proyek novel saya. Alhamdulillah... jam 3 akhirnya bangun dan Alhamdulillah lagi, ketika kulirik langit dari tirai jendela kamar, si Alpha Centauri dan Hadar keliatan cerah banget! Yip! Cerah! ^^
Setelah melaksanakan jadwal ketika bangun pagi-pagi, perburuan pun di mulai. Lokasinya di sawah sebelah kiri rumah saya. Hanya dengan berbekal peta bintang (bonus dari majalah anak), aku (lagi-lagi) sendirian mengamati langit. Jujur, takut-takut-khawatir itu ada. Tapi untuk mengatasi rasa takut itu, setiap ada pikiran negatif langsung kubuang. Nah, untuk menenangkan hati dan pikiran, sembari menunggu meteor aku mendengarkan murattal dari HP. hehe... Tapi jadi tenang, lho! Jadinya kayak ditemeni Allah gitu.. hihi... :D Lha mau gimana lagi ya. Saya kan berburu meteor lyrids yang ada di sekitar rasi Lyra. Nah, rasi Lyra itu ada di langit utara. Sedangkan posisi saya ketika menatap langit itu, berhadapan dengan kuburan. Juga langit utara di daerah saya (meski di pegunungan) sudah tercemar polusi cahaya dari kota nun jauh di sana. -,- Itulah sebabnya kenapa saya begitu ingin ke tempat di mana saya bisa mengamati dengan bebas langit utara tanpa polusi dan penghalang lain.
Tapi, perburuanku tidak sia-sia. Alhamdulillah, yah... very something! ^^ Ada sekitar 8 meteor yang tertangkap mata saya. :D Dan semuanya memang tidak hanya ada di langit utara. Subhanallah... :) Oh, ya! Ketika pengamatan tadi, sempat aku menangkap sebuah... keganjilan? eee.. entahlah! Ketika mengamati rasi Aquila di dekat dua bintang (ekor Aquila) aku sempat menangkap sebuah cahaya (seperti bintang atau mungkin memang bintang) yang berkedip sekali kemudian langsung hilang. Cuma kelihatan sekali kedip gitu! Terus selang beberapa menit setelah kuamati, benda itu berkedip lagi tapi hilang lagi. Apa ya itu? Apa mungkin memang bintang? Di peta bintang saya, benda itu tidak tertera. Kemudian setelah kembali ke rumah lalu saya cek di Stellarium, di sekitar bintang-bintang itu ternyata ada sebuah cluster, namanya Wild Duck Cluster. Memang benda itu tadi kulihat tepat di sekitar lengan bimasakti. Apa iya itu si cluster tadi? Tapi, dari magnitudo semu yang tertera di stellarium, kecil kemungkinan bisa diamati dengan mata telanjang. Yang saya lihat tadi cukup cerah. Hmmm... Jadi???
Oh, ya! sempat terpikir, juga tadi setelah mendapat 8 penampakan meteor tadi. Kan ada tuh di Al Qur'an yang disebutkan bahwa bintang-bintang yang berjatuhan (meteor) adalah pelempar syetan yang akan mencuri dengar pembicaraan Allah dengan malaikat.
"Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala." ( QS Al Mulk : 5)
Nah, berarti jadwal adanya hujan meteor yang dapat dipredikisi itu sama saja dengan jadwalnya para syetan mencuri dengar atau otomatis jadwal Allah rapat dengan para malaikat? Atau bagaimana? Yah... wallahu 'alam :) :D
Yaa... begitulah pengalaman saya berburu meteor. Memang membutuhkan kesabaran dan ketelitian yang tinggi untuk menangkap meteor. Jadi memang lebih enak kalau berburu meteor bersama teman atau anggota keluarga. Biar tidak cepat bosan menunggu.
Entah atas dasar apa juga, saya ingin berbagi cerita ini di blog saya. Yah... kalau ada manfaatnya silakan dicerna baik-baik. Kalau tidak ada tetaplah berkunjung ke blog saya. Hehe...
»»  READMORE...

LIRIK YOU AND I - IRFAN MAKKI

You & I

We are the same we win and lose in the game of life ..
You & I
We seek the truth looking for the signs in the universe ..

In this journey .. We are companions struglings through life towards our
way ..

CHOURS

Why should a mother cry ..
Why should a wife see her husband die ..
Oooh tell me why do we have to fight ..
Why dont we try just you and I ..
Ooh why dont we try ..

You & I
We love our land protect our home against any harm ..
You & I
Dream of a day when everybody will live in peace ..
In this journey .. We are companions struglings through life towards our
way ..

CHOURS

Why should a mother cry ..
Why should a wife see her husband die ..
Oooh tell me why do we have to fight ..
Why dont we try just you and I ..
Ooh why dont we try ..

Throughout history so many senseless wars
Yet we never learn, we’re building borders around us
But we still have a chance to heal our wounded world
Let’s get rid of hatred and see each other as we really are
Before it’s to late, who knows what tomorrow may bring
But without justice there’s no way that peace can exist

CHOURS

Why should a mother cry ..
Why should a wife see her husband die ..
Oooh tell me why do we have to fight ..
Why dont we try just you and I ..

Ooh can u tell me why should a mother cry ..
Why should a wife see her husband die ..
Ooooh tell me why do we have to fight ..
Why dont we try just you and I ..

Ooh can u tell me why should a mother cry ..
Why should a wife see her husband die ..
Ooooh tell me why do we have to fight ..
Why dont we try just you and I ..
Why dont we try …

Source :
»»  READMORE...

DO NOT DISTURB! MY NOVEL IS IN PROGRESS!

"Sepanjang jalan pulang Mas Teguh menertawakan Iwan. Yang ditertawakan hanya bersungut-sungut sambil berkali-kali menimpuk badan kekar Mas Teguh menyuruhnya diam.
Di gudang tadi, Iwan yang sudah benar-benar melamun mencoba mencerna kembali "film" yang kembali terputar di benaknya, hingga akhirnya tersadar setelah mendengar tawa terbahak-bahak Mas Teguh. Bisa ditebak, Iwan malu setengah mati. Ia hanya bersungut-sungut sebal pada Mas Teguh, tetapi rasa malunya tetap tidak dapat tertutupi oleh ekspresi kesalnya.
"Hei, Wan, tidak ada salahnya juga kalau kamu menyukai gadis itu. Bukannya rasa suka itu fitrah dari Tuhan," setelah mengatakan kalimat itu Mas Teguh kembali cekikikan.
"Mas, aku sungguh tidak melamunkan gadis itu. Aku hanya..." kata-kata Iwan terhenti di tengah-tengah. Urung mengatakan kejadian yang terputar kembali di pikirannya.
"Hanya apa? Hanya memikirkan gadis itu?" Mas Teguh kembali tertawa.
Iwan mendengus sebal. Sulit memang berbicara dengan Mas Teguh kalau saraf usilnya terangsang. Kalau sudah kambuh usilnya, Mas Teguh akan terus-terusan menggoda. Mau dialihkan pembicaraan, tetap saja ujung-ujungnya ia tetap akan membahas guyonannya.
"Jujur ya, Wan! Menurut pendapat Mas gadis tadi memang cantik. Hei, dia berkerudung! Kamu tahu tidak? Susah sekali sekarang mencari pendamping hidup seperi gadis tadi," Mas Teguh mulai berargumen.
Iwan malas mendengarnya. Ia sibuk sendiri dengan pikirannya. Akibat tidak terlalu fokus pada jalan pematang sawah yang dilewatinya, ia hampir saja jatuh terjerembab tersandung gundukan tanah.
"Ah, kalau saja keponakan Pak Ali itu seumuran denganku, sudah kulamar dia!" kata Mas Teguh.
Di belakangnya Iwan masih tak memperhatikan. Sibuk dengan pikirannya. Gadis itu. Bukan, bukan memikirkan gadis itu. Tapi sepenggal kejadian semasa hidupnya yang kembali terungkit begitu melihat gadis berkerudung lebar itu."
(Kau dan Aku Sebelum Senja - bab 2 : PABRIK)

Ehehehe... lama nggak nulis novel, entah kenapa tahun ini jadi pengen nulis novel lagi setelah selama dua tahun berkecimpung dalam dunia cerpen. Barangkali kangen! ^^ hihi...
Naskah novel di fileku sebenarnya ada banyak. Semua terkumpul sejak SMP. Banyak sih, banyak! Tapi, banyak juga yang mogok di tengah jalan. -,-" #ngekngok!# Nggak tahu kenapa. Padahal waktu itu BBM pun nggak naik #opohubunganekarociduk?!# Terakhir, masuk SMA aku juga sedang dalam proses menulis novel yang jalan ceritanya udah jelas-jelas tergambar di sini *nunjuk dengkul* eh, salah! di sini maksud saya *nunjuk kepala*, eh, gak taunya mogok beberapa minggu, beberapa bulan, sampai akhirnya gak pernah tersentuh sama sekali. bwehehe...
Nah, cuplikan yang di atas itu adalah debut novelku yang rencananya HARUS selesai tahun ini. "HARUS selesai tahun ini" berarti HARUS RUS-RUS selesai! Gemes juga. mosok tiap kali nulis novel berhenti di tengah jalan -,-" Kan eman-eman...
Oh, ya! sedikit bocoran, tokoh-tokoh di novel yang judulnya (insyaallah kalau nggak berubah) "Kau dan Aku Sebelum Senja" nama-namanya cuma kuambil dari nama-nama orang-orang yang ada di sekelilingku alias yang aku kenal. Ya, nggak semua! Sumpah nggak ada maksud "tersembunyi" dari terpilihnya nama-nama kalian-yang-kugunakan. Waktu nulis, banyak nama-nama yang muncul, tapi yang tergambar paling jelas ya cuma satu untuk tiap-tiap tokohnya #mudengra?# Nggak ada tes seleksi, kok! (?) Sumpah! xo Jadi, beruntunglah bagi kalian-kalian (yang saya kenal) yang namanya saya pinjem untuk menamai tokoh-tokoh saya. ^^ #emangopountunge?# Eh, ya! Ini fiksi, lho! Jadi ceritanya nggak ada sangkutpautnya dengan kehidupan saya atau kehidupan orang lain. :)
Mohon doanya, ya!^o^ *tebar-tebar bunga kamboja (?)* Semoga saya bisa menyelesaikan novel saya kali ini. Juga, semoga saya diberi kekuatan dan tambahan ide ketika otak saya ngeblank. amiin... ^^ Jazakumullah...
»»  READMORE...

MY FIRST POE IN THIS YEAR :D

MARI BERNYANYI
Oleh : Lintang Kidul

Kawan, duduklah di sampingku
Mari bernyanyi
Sembari menatap jingga itu
Tersenyum melepas
Tertawa menghempas
Kawan, duduklah di sampingku
Mari bernyanyi
Sembari menatap kerlipan itu
Tersenyum mengulur
Tertawa melebur
Kawan, duduklah di sampingku
Mari bernyanyi
Sembari menatap cahaya itu
Tersenyum menyambut
Tertawa merajut
Kawan, duduklah di sampingku
Mari bernyanyi
Menjabat tulus luka
Menjemput tinggi cita
Tanjung Permai, 4 Januari 2012
»»  READMORE...

Lirik Number One For Me (Maher Zain)

Number One For Me
Maher Zain


I was a foolish little child
Crazy things I used to do
And all the pain i put you through
Mama now I’m here for you

For all the times I made you cry
The days I told you lies
Now it’s time for you to rise
For all the things you sacrificed

Oooh
If I could turn back time rewind
If I could make it undone I swear that I would
I would make it up to you
Oooh
If I could turn back time rewind
If I could make it undone I swear that I would
I would make it up to you

Mom I'm all grown up now
I'ts a brand new day
I'd like to put a smile on your face everyday

Mom I'm all grown up now
And it's not too late
I'd like to put a smile on your face everyday

You know you are The Number One for me

You know you are The Number One for me
You know you are The Number One for me
Number One for me

Now I finally understand
That famous line
About the day I’d face in time
‘Cos now I have a child of mine

Even though I was so bad
I’ve learnt so much from you
Now i’m trying to do it to
Luv my kids the way you do

There’s no one in this world
That can take your place
Ooo I’m sorry for ever taken you for granted

I will use every chance I get
To make you smile
Whenever I’m around you

Now I will try to love you
Like you love me
Only God knows how much you mean to me
»»  READMORE...

Lirik Nasyid Sigma-Senandung Ukhuwah

SENANDUNG UKHUWAH
Munsyid : Sigma

Diawal kita bersua
Mencoba untuk saling memahami
Keping-keping dihati
terajut dengan indah
Rasakan persaudaraan kita

Dan masa pun silih berganti
Ukhuwah dan amanah tertunaikan
Berpeluh suka dan duka
kita jalani semua
semata mata harapkan ridhoNYA

Sahabat tibalah masanya
Bersua pasti ada berpisah
Bila nanti kita jauh berpisah
Jadikan rhobitoh pengikatnya
jadikan doa ekspresi rindu
Semoga kita bersua disyurga


»»  READMORE...

Cara Sederhana Mengukur Sudut di Langit

Tataplah Bulan di malam hari atau bintang-bintang yang bertaburan indah di langit. Pernahkah terpikir bagaimana mengukur ukuran besaran Bulan di langit atau jarak antar bintang-bintang? Atau berapa besar area langit di malam hari?

Ingin tahu bagaimana cara astronom mengukur langit? Yang pasti, para astronom mengukur langit bukan seperti mengukur panjang lebar sebuah lapangan. Ingat, obyek yang diamati itu sangat jauh dan tidak dapat diukur langsung dengan merentangkan alat pengukur.

Para astronom mengukur jarak di langit menggunakan pengukuran sudut. Dengan pengukuran sudut, para astronom dapat menentukan jarak dan ukuran sebuah obyek di alam semesta.
Perhitungan jarak antara dua bintang diukur dengan pengukuran sudut. kredit : Astronomy Magazine

Pembagian Sudut di langit
Pembagian lingkaran. Kredit : Astronomy magazine

Sebuah lingkaran dibagi menjadi 360 derajat, dan derajat merupakan satuan dari pengukuran sudut dan ditandai dengan simbol “º”. Satu derajat dibagi lagi menjadi 60 bagian yang kita sebut menit (‘) dan 1 menit dibagi menjadi 60 detik (“).

Dalam pengukuran sudut, 1 menit itu disebut sebagai 1 menit busur ( minute of arc/arcminute / arcmin) dan 1 detik disebut sebagai 1 detik busur (second of arc / arcsecond /arcsec). Bagaimana menghitung sudut dengan cara ini?

Bagi para astronom, jarak 2 obyek yang dilihat dari sisi pengamat akan membentuk sudut ketika kita tarik garis imajiner dari pengamat ke obyek A dan pengamat ke obyek B.

Untuk mengukur langit yang tiap saat kita lihat, maka langit dibagi dalam derjat. Dan langit itu merupakan sebuah bola yang dibagi dalam 360º. Untuk langit yang merentang dari ujung horison yang satu ke horison yang lain, besar sudutnya 180º. Titik tertinggi di atas langit yang seringnya diasosiasikan dengan titik di atas kepala kita, disebut sebagai titik meridian. Dan dari titik meridian sampai ke horison, sudut yang terbentuk adalah 90º. Dan setengah dari titik meridian ke horison akan membentuk sudut 45º.

Dengan demikian, obyek-obyek seperti Bulan, planet dan bintang-bintang dapat diukur diameter dan jarak satu sama lainnya menggunakan pengukuran sudut.

Pengukuran Sudut Dengan Mata Tanpa Alat
Ketika kita melakukan pengamatan di malam hari, bagaimana kita bisa mengetahui jarak antara dua obyek langit ? Ada cara mudah untuk mengukur sudut saat pengamatan. Pengukuran ini hanya menggunakan mata tanpa alat dan hanya bisa mengestimasi jarak dalam derajat.

Caranya adalah dengan menggunakan tangan. Rentangkan lengan ke depan dan gunakan jari dan kepalan tanganmu untuk mengukur sudut.

Arahkan jari kelingking ke sebuah obyek, dan jari kelingkingmu akan mencakup area sebesar 1º


Gunakan 3 jari tengah dan area cakupannya adalah 5º


Kepalkan tangan dan area bagian belakang kepalan akan mencakup area 10º di langit


Gunakan jari kelingking dan telunjuk, maka area yang tercakup adalah 15º


Gunakan jari kelingking dan ibu jari, maka area yang bisa dicakup adalah 25º

»»  READMORE...

KALENDER ASTRONOMI MARET 2012

Tanggal / Waktu / Peristiwa

01 / 05:37 / Bulan Descending Node
01 / 08:22 / Bulan Kuartir Awal
01 / 23:13 / Moon North Dec.: 22.2° N
04 / 01:54 / Mars Opposition
05 / 15:59 / Mercury Elongation: 18.2° E
08 / 16:39 / Full Moon
10 / 17:02 / Moon Perigee: 362400 km
11 / 03:20 / Moon-Spica: 1.5° N
14 / 03:41 / Moon Ascending Node
14 / 04:53 / Venus-Jupiter: 3° N
14 / 21:09 / Moon South Dec.: 22° S
15 / 08:25 / Last Quarter
20 / 12:14 / Vernal Equinox
22 / 02:19 / Mercury Inferior Conj.
22 / 21:37 / New Moon
25 / 00:45 / Uranus Conjunction
26 / 06:57 / Moon-Jupiter: 3.4° S
26 / 13:04 / Moon Apogee: 405800 km
27 / 01:21 / Moon-Venus: 2.1° N
27 / 13:59 / Venus Elongation: 46° E
27 / 15:56 / Moon-Pleiades: 3.9° N
28 / 07:19 / Moon Descending Node
29 / 06:40 / Moon North Dec.: 21.9° N
31 / 02:41 / First Quarter

Ayo, skygazing!!!^^

»»  READMORE...

OPOSISI MARS TAHUN 2012



Lebih dari 2200 tahun lalu, seorang astronom dan matematikawan Yunani bernama Aristarchus menjadi manusia pertama yang menggagas bahwa Matahari adalah pusat alam semesta (dalam konteks waktu itu pengertian alam semesta masih sebatas tata surya), dimana planet - planet mengitarinya.


Kemudian lebih dari 400 tahun lalu, Johannes Kepler menjabarkan data yang diperoleh dari pengamatan Tycho Brake bahwa orbit planet berbentuk elips (Hukum Kepler I) dan periode orbit planet sebanding dengan jaraknya terhadap Matahari (Hukum Kepler III).

Dari hasil pemikiran yang telah diakui kebenarannya tersebut, dapat disimpulkan bahwa planet - planet mengitari Matahari dalam orbit berbentuk elips, dimana semakin jauh suatu planet tersebut (dari Matahari) maka makin lama periode orbitnya.

Dengan begitu dapat difahami karena merupakan planet yang lebih dekat dengan Matahari, maka Bumi akan lebih cepat berevolusi dibanding planet luar seperti Mars.

Dalam selang 26 bulan sekali, Bumi akan menyalip Mars dan pada saat itu Matahari, Bumi dan Mars akan segaris berurutan yang dikenal sebagai oposisi Mars.

Pada waktu sekitar oposisi, Mars pun akan berada pada jarak yang relatif lebih dekat terhadap Bumi. Meski demikian, disetiap oposisinya jarak Bumi dan Mars tidak akan selalu tepat sama. Hal tersebut diakibatkan orbit Mars yang sedikit lebih lonjong dibanding orbit Bumi.

Akibat dari jarak Mars yang relatif lebih dekat dibanding biasanya, maka Mars akan terlihat lebih terang dan sedikit lebih besar (diameter sudutnya) jika dilihat waktu malam di Bumi.

Dan karena waktu itu kedua planet berpelurus, maka Mars akan dapat diamati sepanjang malam. Mars akan terbit di timur waktu Matahari tenggelam, berada di meridian waktu tengah malam, dan tenggelam di barat waktu Matahari terbit.

Di tahun 2012, tepatnya pada 03 Maret 2012, planet Bumi kembali akan menyalip planet merah Mars dan Matahari, Bumi serta Mars kembali akan segaris berurutan. Oposisi Mars pun akan terjadi lagi setelah terakhir terjadi pada 29 Januari 2010.
Mars Terbit di Langit Timur (Sumber: Stellarium)

Pada waktu oposisi, Mars akan terlihat seperti bintang merah terang dengan magnitudo -1,23 dengan latar rasi Leo.

Selang dua hari setelah oposisi atau tepatnya pada 5 Maret 2012, Mars akan berada pada jarak terdekatnya terhadap Bumi. Pada jarak sekitar 0.677 SA atau sebanding 100.78 juta km, Mars akan terlihat dengan diameter sudut 13.89”.

Setelah selang beberapa minggu setelah oposisi, Mars akan terlihat makin meredup dan sedikit mengecil. Mars perlahan bergeser ke arah barat setiap harinya, kemudian tengelam dan setelah itu terbit lagi kala fajar tiba, hingga nanti terjadilah oposisi Mars berikutnya pada 8 April 2014.

Untuk mengamatinya Mars yang tengah oposisi sangat mudah, karena dapat diamati dengan atau tanpa alat bantu seperti binokuler ataupun teleskop.

Dengan mata, pengamat akan melihat planet Mars sebagai bintang merah terang. Sedangkan jika dengan alat bantu pengamat akan melihat Mars yang tengah purnama bahkan mungkin salju putih di kutubnya.

Selepas senja hingga menjelang tengah malam Mars akan berada di langit timur, sekitar tengah malam Mars akan berada di meridian atau tepat diatas kepala dan selepas tengah malam hingga fajar tiba Mars akan berada di langit barat.
source:
»»  READMORE...

RESENSI NOVEL "KAU, AKU, DAN SEPUCUK ANGPAU MERAH"

Aloha!!! ^^ Mau bagi-bagi cerita nih! *bagi2 buku* Gak tahu kenapa setelah baca novel buah pena Tere-Liye, saya jadi pengen bikin resensinya. Hehe... Afwan jiddan kalo bahasa saya masih amburadul. hehe... maklum lah, masih pemula plus saya juga rada buru-buru nulisnya. coz novel saya udah mau dipinjem temen saya. ^^ well, happy reading!

CINTA DAN PENGORBANAN

Judul : Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah
Penulis : Tere-Liye
Tebal : 512 halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama



Penulis yang berasal dari Pulau Sumatra ini lahir pada tanggal 21 Mei 1979. Penuli bernama asli Darwis ini memiliki seorang istri dan seorang anak laki-laki bernama Pasai. Setelah novelnya yang berjudul “Hafalan Shalat Delisa” sukses difilmkan, belum lama ini salah satu televisi swasta membuat sinetron serial yang diambil dari novel serialnya, Pukat, Burlian, dan Eliana.
Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah menceritakan kisah cinta seorang pemuda bernama Borno, dengan seorang gadis keturunan Cina bernama Mei. Borno adalah seorang pemuda lulusan SMA yang bekerja sebagi pengemudi sepit di Sungai Kapuas. Pertemuan Borno dengan Meri terjadi di atas sepit yang dikendarai Borno. Selepas Mei turun dari sepit, Borno menemukan sepucuk amplop merah tergeletak di tempat yang diduduki Mei. Mengira bahwa amplop itu penting bagi gadis bernama Mei itu, Borno pun memutuskan untuk mengembalikan amplop itu. Namun, pada akhirnya Borno mengira bahwa amplop merah itu hanyalah sebuah angpau setelah melihat gadis itu membagi-bagikan angpau di dermaga.
Semenjak melihat gadis itu, sebenarnya Borno mulai merasakan getaran-getaran aneh dalam dirinya. Ia pun mulai beberapa kali mencoba agar setiap pagi gadis itu menaiki sepitnya. Setiap paginya gadis itu memang selalu menggunakan jasa pengemudi sepit untuk sampai di tempat mengajarnya. Namun, setiap Borno bertemu dengan gadis itu, ia tak kunjung memiliki keberanian menyapa atau mengajak berbincang gadis itu. Hingga akhirnya justru gadis itulah yang memulai percakapan di antara mereka. Dari percakapan itulah mereka mulai akrab meski tak sepenuhnya dapat disebut akrab.
Mei adalah seorang mahasiswa di Surabaya yang mengajar di sebuah sekolah dasar di Pontianak. Karena itu, beberapa minggu setelah bertemu Borno, gadis itu harus kembali ke Surabaya untuk meneruskan kuliahnya. Borno terlihat tidak seriang biasanya setelah kepergian Mei ke Surabaya. Namun, pada akhirnya Borno memiliki kesempatan berkunjung ke Surabaya guna menemani Pak Tua, tetangga yang sudah dianggap seperti keluarganya, melakukan terapi di Surabaya. Di tempat terapi itulah Borno secara kebetulan kembali bertemu dengan sang pujaan hatinya. Di Surabaya pula ia mendapat kesempatan jalan-jalan bersama Mei.
Beberapa minggu setelah kepulangan Borno dan Pak Tua ke Pontianak, Mei akhirnya kembali lagi ke Pontianak. Hampir setiap harinya Mei selalu bertemu dengan Borno membuat banyak orang di dermaga yang mengetahuinya. Kedekatan mereka semakin bertambah setelah akhirnya beberapa kali Mei membantu Borno menyelesaikan pekerjaan barunya, sebagai tukang montir di bengkel sahabatnya, Andi. Apalagi Mei dan Borno pernah jalan-jalan keliling Pontianak berdua.
Namun, setelah kedekatan itu, tiba-tiba Mei memutuskan untuk menghindar dari Borno. Sudah lama ia menolak ketika Borno hendak bertemu dengannya. Bahkan ketika Borno menyusulnya di sekolah tempat ia mengajar, gadis itu tetap menolak bertemu. Hal tersebut membuat Borno bertanya-tanya karena Mei tak sedikitpun memberikan alasan tentang sikapnya. Bagaimankah kisah mereka selanjutnya? Akankah Borno mendapat penjelasan dari Mei? Bagaimanakah akhir dari kisah cinta Borno kepada Mei?
Seperti novel-novel Tere-Liye sebelumnya, novel “Kau, Aku, dan, Sepucuk Angpau Merah” sarat akan makna kehidupan. Tere-Liye amat lihai menyelipkan pesan-pesan moral di setiap jalan cerita yang ia paparkan. Seperti nilai sosial yang terlihat dari penggalan berikut:
“Siapa kerabatnya di sini?” Dokter bertanya.
Cik Taulani dan Koh Acong saling tatap, bingung.
“Kami semua kerabatnya, Dok,” Bang Togar menjawab mantap. Aku sedikit terkesima. Walau selalu menyebalkan, kalau sudah bicara tentang setia kawan, kepedulian, tidak ada yang mengalahkan Bang Togar.”
(hlm. 138)
Selain itu Tere-Liye juga mengajarkan kita betapa berharganya seorang sahabat bagi kehidupan kita. Hal tersebut ia paparkan pada bab 18 Teman Sejati.
“Kau lupa, Borno. Kalau hati kau sedang banyak pikiran, gelisah, kau selalu punya teman dekat. Mereka bisa jadi penghiburan, bukan sebaliknya tambah kauabaikan. Nah, itulah tips terhebatnya. Habiskan masa-masa sulit kau dengan teman terbaik, maka semua akan lebih ringan. Ah, Andi hebat sekali mengerjai kau hari ini. kau marah padanya? Buat apa? Dia justru membuktikan hanya teman terbaiklah yang nekat melakukan itu. dia percaya kau tidak akan bisa benar-benar marah padanya. Bukan begitu?” (hlm. 258).
Tere-Liye juga amat lihai memilih diksi atau pilihan kata. Sehingga pembaca tidak akan mudah merasa bosan ketika membaca novel karangannya. Hal ini memang sudah menjadi ciri khas dari Tere-Liye. Ia mampu membuat pembaca larut dalam karangannya melalui rangkaian kata yang ia paparkan.
Novel “Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah” sangat cocok dibaca oleh kalangan remaja dan dewasa. Melalui novel ini, pembaca dapat belajar banyak tentang makna kekeluargaan, persahabatan, dan kasih sayang.
»»  READMORE...

KALENDER ASTRONOMI FEBRUARI 2012

Hai, para AstroHolic ^^, nih saya kasih jadwal fenomena-fenomena di langit yang akan terjadi pada bulan Februari ini. Info ini di dapat dari Well, happy skygazing! ^^

Tanggal / Waktu / Peristiwa

02 / 00:42 / Bulan-Pleiades 3.3°
03 / 03:02 / Bulan Descending Node
03 / 14:11 / Bulan Deklinasi +22.4°
07 / 15:54 / Merkurius Konjungsi Superior
08 / 04:54 / Bulan Purnama
12 / 01:32 / Bulan di Perigee 367900 km
12 / 19:47 / Bulan-Spica 1.8°
15 / 00:04 / Bulan Kuartir Akhir
16 / 03:16 / Bulan Ascending Node
16 / 15:36 / Bulan Deklinasi -22.3°
20 / 02:53 / Neptunus konjungsi
22 / 05:35 / Bulan Baru
26 / 04:44 / Bulan-Venus 3.6°
27 / 13:16 / Bulan-Jupiter 4.3°
27 / 21:02 / Bulan Apogee 404900 km
29 / 08:46 / Bulan-Pleiades 3.6°
»»  READMORE...

AKU BERCERITA :))

Izinkan Aku Berpena
-Sebuah curhat kepada Ibu
Oh, Ibu, lihatlah anakmu ini!
Dia hanya mampu bicara lewat penanya.
Sungguh, ia tidak sedang menyia-nyiakan kesempurnaan fisik dari Tuhan.
Oh, Ibu, lihatlah anak sulungmu ini!
Ia mencoba membuat simfoni melalui penanya.
Ia mencoba mencipta melodi melalui gores penanya.
Meski berkali-kali pena itu terlepas dari genggamannya.
Meski terkadang ia kehilangan penanya.
Oh, Ibu, lihatlah anakmu ini!
Ketika ia ingin mengutarakan kata-katanya, ia tidak bicara, tapi berpena.
Lihatlah, oh, Ibu!
Semua pikiran, perasaan, dan pendapatnya hanya tertuang dari tinta penanya.
Ia tak bohong, oh, Ibu!
Penanya tak pernah bisa berbohong.
Oh, Ibu, lihatlah sulungmu ini!
Gores pena itu adalah kata-kata hatinya.
Gores pena itu adalah apa yang dipikirnya.
Gores pena itu adalah semua opini-opininya.
Oh, Ibu, lihatlah!
Dia lebih senang menghabiskan berliter-liter tinta daripada seliter air minum untuk membasahi kerongkongan yang kering karena bicara.
Oh, Ibu, faktanya gadis sulungmu ini tak bisu.
Ia bisa bicara.
Menggetarkan pita suaranya.
Tapi ia lebih mampu berpena.
Ia lebih lihai memainkan penanya.
Oh, Ibu, lihatlah ketika gadismu menggoreskan penanya.
Terkadang ia tersenyum bahagia,
Menangis sedih,
Dan menangis terharu.
Tapi, semua itu adalah sebuah keasyikan bagi gadismu.
Coba lihatlah ketika gadismu bicara.
Mulutnya memang bergerak tapi jiwanya sekarat.
Oh, Ibu, faktanya hati anakmu ada dalam penanya.
Ridhokah engkau, Ibu?
Jika anakmu lebih senang berpena daripada berbicara?


»»  READMORE...

BINTANG PUN MENGALAH UNTUK BULAN

Ketika malam datang bersama bentangan jubah hitamnya yang telah dicuci oleh semburat jingga. Sehingga tak satu pun kapuk hitam menempel. Ketika kakimu menapaki bumi di setengah bulan. Cobalah tengok ke atas. Apa yang tampak olehmu? Taburan titik-titik putih yang bercahaya seraya bermain mata padamu. Berkelompok membentuk bermacam-macam formasi nan elok. Indah. Cantik. Genit. Membuat setiap pasang mata yang memandang tercuri hatinya.
Lalu, sekarang coba tengok di tempat kau temukan cahaya di pagi hari. Apa yang tampak olehmu? Sebuah benda bulat sempurna berpendar. Sempurna tergantung di atas horizon. Indah. Teramat indah. Menawan. Teramat menawan. Pancaran cahayanya salurkan berjuta-juta energi damai. Menembus kulit-kulit lalu tertancap di setiap hati sang pengamat. Sungguh, kau teramat sempurna membuat makhluk-Nya jatuh cinta.
Bintang pun mengalah untuk bulan.
Ketika sebutir mutiara itu semakin bergeser ke atas, lalu tepat di zenit hingga akhirnya tergantung di atas horizon barat. Apa yang tampak olehmu? Si kecil permata-permata itu terlihat meredup ketika bersanding dengan bola berpendar itu. Tak ada daya melawan cahaya semu pada bola itu. Dia sadar. Dia terlampau jauh. Tak ada protes. Tak ada sesal bahkan kesal. Tetap berkelip ikhlas. Tanpa secuil pun beban. Mengalah.
Bintang pun mengalah untuk bulan.
Dia sadar bulan telah merebut waktunya. Dia sadar bulan telah merebut kesempatannya. Dan ia memberikan kesempatan itu. Meski dia tak tahu akankah ia mendapatkan kesempatan lagi atau tidak. Meskipun Tuhan memberi tahu bahwa itu adalah kesempatan terakhirnya. Apakah kau merasakan pesan yang disampaikan Tuhan melalui dua ciptaan-Nya itu?
Bintang pun mengalah untuk bulan.
Belajarlah dari bintang. Yang ikhlas ketika ia kehilangan kesempatan. Yang yakin akan rencana-rencana Tuhan yang telah Ia gariskan untuknya. Yang tak resah karena takut kalah ketika ia mengalah. Dia tetap terus berkelip meski bulan merenggut perhatian berjuta-juta pasang mata melalui pesonanya. Ia tetap tabah. Menyediakan tempat untuk bulan. Karena dia tahu tempat yang ditempatinya faktanya bukanlah miliknya. Karena dia tahu keindahan yang ada dalam dirinya faktanya tak akan selamanya bertahan. Karena dia tahu pada saatnya ia pun akan hancur menjadi supernova maupun nova.
Bintang pun mengalah untuk bulan.
Bukan karena (faktanya) ia memiliki cahaya sendiri sedangkan bulan hanya menerima cahaya dari matahari. Bukan karena (faktanya) ia jauh lebih besar jika dibandingkan dengan bulan. Bukan karena (faktanya) ia lebih panas dari bulan. Tapi karena dia tahu, bahwa Tuhan mengajari ciptaan-Nya untuk saling memberi dan ikhlas.
Smada, 3 Januari 2012

BINTANG
“Aku mengalah untuk bulan”

Lymnea-Kid, 2 Juni 2011

»»  READMORE...