Pages

PUISI TAUFIQ ISMAIL 4

Sebuah Jaket Berlumur Darah

Oleh : Taufiq Ismail

Sebuah jaket berlumur darah
Kami semua telah menatapmu
Telah berbagi duka yang agung
Dalam kepedihan berahun-tahun
Sebuah sungai membatasi kita
Di bawah terik matahari Jakarta
Antara kebebasan dan penindasan
Berlapis senjata dan sangkur baja
Akan mundurkah kita sekarang
Seraya mengucapkan ‘Selamat tinggal perjuangan’
Berikrar setia kepada tirani
Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan?
Spanduk kumal itu, ya spanduk itu
Kami semua telah menatapmu
Dan di atas bangunan-bangunan
Menunduk bendera setengah tiang
Pesan itu telah sampai kemana-mana
Melalui kendaraan yang melintas
Abang-abang beca, kuli-kuli pelabuhan
teriakan-teriakan di atas bis kota, pawai-pawai perkasa
Prosesi jenazah ke pemakaman
Mereka berkata
Semuanya berkata
LANJUTKAN PERJUANGAN
1966
»»  READMORE...

DUNIA DAN AKHIRAT

WARNING!
Tulisan saya kali ini panjang (sekali) dan berbeda dengan tulisan-tulisan sebelumnya (dari segi bahasa). Di dalamnya terdapat beberapa kata yang (mungkin) teramat (sangat) menohok hati beberapa pembaca. Jadi jika memang langsung ilfeel begitu saya tag di note ini, langsung memutuskan tidak membaca pun tidak masalah bagi saya. Justru saya anjurkan jangan membaca jika tidak ingin ada konflik dengan hati sendiri dan (terutama) saya.

"Dunia adalah fana, akhirat adalah selamanya". Apa yang kalian pikirkan ketika membaca, mendengar, atau menemukan tulisan itu? Jenuh? Bosan? Sudah lebih dari sekedar kata bosan (barangkali) orang di masa kini mendengar kata itu. Bahkan kalimat itu sudah setara dengan kalimat "kita bernapas menghirup udara". Biasa kan? Umum kan? Memang! Hingga jangan heran, kalimat itu dipendam jauh-jauh orang sekarang. Heran sungguh heran. Kalimat "dunia adalah fana, akhirat adalah selamanya" sebenarnya mengandung makna yang amat luar biasa pentingnya bagi kita. Tapi, kenapa? Bisa-bisanya kata-kata "kamu kamseupay iuuuhhh" lihai benar diucap anak muda sekarang! Apa coba artinya? Nol! Zero! Nggak ada! Geli sendiri telingaku mendengarnya! *jujur*
Coba sekarang wahai saudaraku yang (berani) membaca tulisan ini, use all of your senses well dengan memegang terus kalimat "dunia adalah fana bla bla bla" di atas. Dunia adalah fana. Kita sekarang hidup di dunia. Ya, itu faktanya sekarang! Aktivitas kita pun rutin dilakukan. Bangun dari tidur (melek, ngucek mata, ngolet, angop, dll dsb dkk), wudhu, shalat (bagi yang sadar itu kewajiban), mandi, sarapan, sekolah, bekerja, bermain, mengerjakan tugas, main PS, main game, main bola, nonton film, bersih-bersih kamar, nyuci, ngepel, bahkan termasuk menyucikan hidung atau ngureki upil (basa jawane), pipis, e-ek, dsb dll dkk *oi! Fakta fakta! -o-*. Selain itu apa saja yang kita alami di dunia? Bahagia? Benar! Bercanda ria dengan teman atau keluarga, tertawa oleh lelucon guru, dapat uang banyak, dapat pujian, dapat beasiswa sekolah gratis sampai lulus, dapat ranking satu di kelas, memenangkan OOSN, OSN, FLSSN, OPSI, LKTI, ISPO wusshh... Dahsyat! Bahagia sekali! Bahkan setelah sekian detik mengurek-urek hidung, dan ketika akhirnya apa yang dicari didapatkan, itu adalah suatu kepuasan tersendiri, kawan! Meski endingnya 'itu' dibuang! Hei, iyakan?! Silakan anda bilang saya jorok! Tapi ini fakta teman! Ingat tadi saya sudah kasih warning di atas! Siapa suruh nekat baca! Lagi pula tadi saya bilang "use all of your senses well". Protes? Silakan... Tp anda akan menyesal jk menghentikan membaca *meksa*
Apa lagi? Sedih? Marah? Of course it must be there! Galau ditinggal pacar, galau dapat nilai buruk, galau ranking merosot dari puncak ke kaki gunung, susah having no money, gelisah teman belum mengembalikan novel pinjaman, marah adek mengobrak-abrik kamar, kesal diganggu kakak, duh biyung... Bawaannya susyaaahhh banget kalau gitu!
Tapi, itulah hidup di dunia, wahai saudaraku yang (sekali lagi-berani) membaca tulisanku! Suka duka semuanya ada. Sekarang susah 5 menit kemudian senang, eh 5 menit lagi sedih, 5 menit lagi sumringahnya diambang batas! Well, it's life! Like a sicluss of happyness and sadness :)
Tapi, ingat! Kalimat tadi belum selesai. Ada "akhirat adalah selamanya". So, it means, ada kehidupan yang lebih abadi dari dunia. Makanya mbak2 dan mas2 yg skrg sedang berbunga2 lantaran pasangannya mengatakan "My love is eternal for you, baby!". gubrak! Toeng! Aja gelem diapusi, mbak mas! Kenyataane kiamat ki ana! Kiamat ki nyata! Rasah mumpluk2 ngomong "i love u forever darling, cintaku abadi untukmu yank, dsb dll dkk". Basi! Ibarat jangan wis sayup! Ibarat buah wis bosok! Ibarat sirup wis expired!
Baiklah, mari merenung. Hidup: lahir, bayi, anak, remaja, dewasa, tua, mati. Mati: kuburan. Jangan harap ya kawan, di kuburan nanti kita tetap bisa berjoget "sik asik sik asik kenal dirimu". Ngimpi! Hanya ada satu saja yang akan menemanimu dengan fasilitas melebihi VVIP (itupun kalo di dunia sudah mempersiapkan). Yaitu, amalan baikmu! Hanya itu kawan! Rasah bengak-bengok njaluk sik liya! Apa meneh meksa Gusti Allah ben dikancani Ayu Ting Ting. Aeng!
Lalu? Bagaimana jika seseorang memiliki tabungan amal buruk? Yah, mau tak mau harus mau DISIKSA! Sudah di tetapkan oleh Allah bahwa :
"Sesungguhnya Allah melaknati orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala (neraka). Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; mereka tidak memperoleh seorang pelindung pun dan tidak (pula) seorang penolong." (Al Ahzab: 64-65)
Lalu, bagaimana menabung amalan baik? Dari dunia tentunya! Itulah mengapa Allah berikan kesempurnaan dalam setiap penciptaan-Nya. Allah berikan kita fasilitas yang amat sangat memadai. For what? Untuk memudahkan kita menabung amalan baik tentunya! Gratis, mak! Ra mbayar! Bahkan fasilitas dari Allah jauh pangkat semilyar nikmatnya jika dibandingkan dengan hotel bintang sejuta sekalipun. Subhanallah...
Well, lalu untuk apa amalan baik itu selain menemani kita di alam kubur, Mak? Anakku... *kumat* saya yakin 1000% ktk setiap org ditanya "Besuk pilih masuk surga atau neraka?" PASTI semua jawab SURGA! Nah, syarat masuk syurga Allah hanya satu! Timbangan amal baikmu lebih berat dari timbangan amal burukmu! Yang lain? No, no, no... Selain petugas dilarang masuk! *nek ning mall gitu*
Di syurga kita ngapain, Mak? *mak?* Allah memberikan bocoran pada kita tentang isi syurga, Nak! *nak?*
"Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: 'inilah yang pernah diberikan kepada kami dulu." Mereka diberi buah2an yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri2 yang suci dan mereka kekal di dalamnya." (Al Baqarah: 25)
Apa mo dikata! Syurga emang subhanallah dahsyat, Men! Bahkan bagi para pemuda-pemuda sholeh, di sana ada banyak bidadari2 cantik nan suci, seperti yang dijelaskan oleh Allah berikut:
"Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik," (Al Waaqi'ah: 22-23)
Kita bebas mau ngapain. Pokoknya have fun deh, di syurga! ^^ abadi lagi! Selamanya! Amboi... Itu baru kehidupan sejati namanya.
Jadi, saudaraku. Di zaman sekarang ini, tak jarang pertanyaan-pertanyaan seperti di bawah ini patut untuk di renungkan.
Kenapa banyak yang begitu mengagungkan dunia?
Kenapa begitu banyak manusia yang begitu rela berkorban demi kebahagiaan dunia yang fana?
Kenapa begitu banyak manusia yang lepas dari keyakinannya kepada Allah?
Kenapa banyak wanita yang berani melepas jilbab yang membalut tubuh mereka padahal jelas sekali bahwa perintah menutup menutup aurat bagi wanita benar-benar perintah dari Allah yang harus ditaati manusia?
Kenapa banyak lelaki yang memilih nongkrong daripada berkunjung ke rumah Allah?
Oke! Fine! Itu hak asasi! Tapi, apa hak asasi tidak mengenal etika dan agama? Apa hak asasi itu "telanjang" begitu saja? Lalu untuk apa agama yang dianut? Sebagai tambahan mengisi formulir pendaftaran sekolah atau bekerja? Hanya sebagai wangun-wangun saja? *istighfar*
Kenapa begitu banyak manusia yang berpaling dari Allah demi sebuah kebahagiaan dunia yang bagai dunia maya?
Kenapa begitu banyak manusia yang tak henti-hentinya mengutuk takdir hidupnya?
Kenapa begitu banyak manusia yang RELA meninggalkan ALLAH demi FANANYA DUNIA???
KENAPA???
Padahal Allah telah menjanjikan kehidupan yang jauh, jauh dan jauh lebih indah daripada dunia bagi hamba-hamba-Nya yang patuh pada-Nya. Padahal surga Allah tak ada bandingannya dengan dunia. Padahal cinta Allah kekal, abadi, suci dan tak pernah ternodai.
Saudaraku, mari kita selalu istiqomah dijalan Allah. Dengan meneruskan kembali perjuangan Rasulullah SAW. Dengan menaati segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dengan selalu melakukan segala sesuatu atas dasar cinta kepada Allah, atas dasar ibadah kepada Allah. Bentengi diri kita dengan tameng iman dari segala macam godaan luar yang menyesatkan. Jangan mudah terpengaruh melakukan hal-hal yang dapat membuat kita lupa pada-Nya. Jangan pernah berpaling dari-Nya.
Semoga Allah selalu menuntun kita melangkah di jalan-Nya dan melindungi kita dari godaan syetan. Keep istiqomah :)
Tanjung Permai, 18-19 Mei 2012, 00:27
»»  READMORE...

PUISI TAUFIQ ISMAIL 3

DENGAN PUISI AKU
Taufiq ismail

Dengan puisi aku bernyanyi
Sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta
Berbaur cakrawala
Dengan puisi aku mengenang
Keabadian Yang Akan Datang
Dengan puisi aku menangis
Jarum waktu bila kejam mengiris
Dengan puisi aku mengutuk
Napas jaman yang busuk
Dengan puisi aku berdoa
Perkenankanlah kiranya
»»  READMORE...