Pages

CURHAT (nggak) PENTING

Konnichiwa, Minna-san :3
selamat datang di blog usang nan creepy ini *tebar bunga* hoho... makasih sebelumnya udah menyempatkan datang ke blog ini. semoga kalian tidak shock setelah melihat blog yang tidak berbentuk ini ^^"
Hmmmhh... Tidakkah anda melihat di pojok kiri ada keluarga Pak Laba-laba beserta junior-juniornya. Di pojok kanan ada Mas Kelelawar sedang tidur nyenyak sambil meluk guling (?!) Mau ngusir mereka, kok rasanya nggak tega, ya? #iniakungomongapasih
Tolong di maklumi, sodaraku. Gaya bahasaku memang bisa berubah. Belum konsisten. Huhu.. masih amatiran. *mewek ngguling-ngguling* gaya bahasa yang seperti ini ni biasanya kupake kalau nulis tulisan ringan gini (bahkan mungkin nggak berbobot sekalipun T-T) Setiap orang kan, juga butuh santai. Kalau bahasa Jepangnya, woles! :D lagian kata orang-orang di tulisan mereka, kalau pengen jadi penulis produktif, tulis apa aja meski kalian nggak tahu mau nulis apa. Nah, ini aku juga nggak tahu mau nulis apa! xD *dilempar ke sungai* Setidaknya kalian bisa tertawa atau mesam-mesem baca tulisan ini :D eh, kalo enggak mesem juga... ya, udah saya minta maaf sudah membuat waktu berharga anda berkurang untuk baca tulisan nggak mutu ini ._. saya justru senang kalau anda langsung pindah ke laman lain daripada kena virus nggak jelas di sini >.< tapi bagi yang masih setia, yo-ho!!! Mari lanjutkan! ^o^)/ Nah, sekarang mau cerita apa, nih? :D ... #krik, krik ... *bahkan jangkrik pun nggak lagi bunyi* ._. Astaga... Ya, Rabbi ampuni dosa hamba! *sujud* Ini beneran deh. Berusaha menerapkan prinsip “menulislah meski kamu tidak tahu apa yang akan kamu tulis”, kenapa malah jadi nggak jelas (buanget) gini tulisanku? >0< kayak apa, ya? *mikir* Kayak makan es krim di tengah padang pasir *peribahasa nggak mutu* *peribahasa ancur* Tapi, biarin deh! Aku tetep mau nulis kok, ya! Nih keyboard laptop juga nggak protes dari tadi kupencet-pencet terus. Ah, ngomong-ngomong soal tulisan nggak jelas, aku pernah dulu waktu semangatku nulis puisi membara tapi lagi nggak tahu mau nulis puisi apa, akhirnya kupaksa nulis juga. Dan hasilnya... KOSONG Kosong
Melanda yang hampir mati
Kosong
Membanjiri kamar
Kosong
Membungkam mata
Kosong
Melompong

Tanjung (Permai), 9 Februari 2013


xD beneran! Aku ketawa sendiri waktu baca ulang nih, puisi xD apalagi ada kata-kata ‘melompong’ di situ xD Bisa-bisanya aku nulis puisi macem tu. :D tapi nggak nyesel juga, kok udah nulis puisi itu. Setidaknya hasil karya puisiku nambah ^^ yey! (y)

Sodara-sodari sekalian yang juga suka nulis, jangan pernah lelah untuk menulis, ya! Prinsip “menulislah meski kamu tidak tahu apa yang akan kamu tulis” bisa jadi benar sekali. Bahkan berguna. Apa yang akhirnya kamu tulis buah dari prinsip itu, pasti kelak akan membuatmu lebih PD dan lebih semangat untuk terus menulis dan memperbaiki kualitas tulisan. Jangan bosan-bosan baca buku juga, karena sebenarnya dari kebiasaan membaca itulah (biasanya) dorongan menulis itu datang ^^ dorongan untuk menjadi lebih baik dan selalu berkarya. Percayalah, teman! Karya-karyamu itulah yang kelak akan jadi fosil dari diri kita ketika nanti kita telah kembali ke alam kekal ^^ Selain dari sikap dan perbuatan baik kita yang akan dikenang, dari hasil karya kita pun nantinya kita dikenang. ^^

Jadi, tetap semangat berkarya, ya! ^^

Tanjung (Permai), 3 Juni 2013
Maaf untuk kesalahan kata

»»  READMORE...

GALAUNYA JADI PELAJAR KELAS XII SMA


Jadi pelajar SMA itu menyenangkan ^^. Bertemu dengan teman-teman yang asyik, saling bertukar ilmu, kumpul-kumpul bareng, kalo susah susah bareng, dan jatuh cinta mungkin? :D Masa SMA itu bagaikan sebuah pelangi yang meski matahari sudah terbenam ia tetap terlihat jelas di langit *cieee*. Melengkung sempurna dari Selatan sampai Utara  Tapi tentu saja di balik kesempurnaan pelangi itu, ada juga sisi-sisi suramnya. Dan yang paling terasa terutama ketika kelas 12 adalah galau menentukan jurusan di PT >0< Aku tahu sekali bagaimana rasanya galau memilih jurusan, karena tahun ini pun aku juga galau setengah urip. Gonta ganti pilihan pun sering terjadi. Untung saja enggak gonta ganti pasangan :p hehe… enggak ding, bercanda! *ditaboki massa* aku kan, enggak suka pacaran *mendadak jadi manusia alim* ^.^ *deep sigh* mereview bulan-bulan sebelum mendaftar SNMPTN kemarin, dan setelah menghitung beberapa prodi yang sempat jadi pilihanku, ternyata banyak juga yang sempat mencuri hatiku :D apa aja sih? Cekidot! ^0^ 1. Astronomi ITB. *tertawa lebar* gue AstroMania, Brooo!!! \(^0^)/ Yaha! Salam astronomi bagi yang suka natap langit juga! ^^ Sudah sejak kelas 6 SD, gue terjangkit virus ini :D Dan puncaknya pengen kuliah di Astronomi ITB itu ketika kelas X. Dua tahun di SMA, harapan jadi mahasiswi Astronomi ITB itu besar buanget, pemirsa. Di buku catatan, buku harian, dan bahkan di label yang kutempel di bangku kelas pun kutulis “Astronomi ITB”. Tapi di awal tahun 2012, dengan berat hati aku menyoret “Astronomi ITB” sebagai prodi yang kupilih  Soalnya aku nggak mau meninggalkan Jogja tercinta dan lagipula aku sadar betul kemampuan Fisika dan Matematikaku tidak sebagus Kimia  Bisa-bisa aku cuma masuk di sana tapi nggak bisa keluar-keluar. Kan bahaya! Sekarang aku hanya bisa berharap semoga besuk anakku atau cucuku ada yang kuliah di sana terus jadi Astronot Indonesia ^^ yoohoo! Salam Astronomi! (^0^)/ 2. Pendidikan Kimia UNY. Gara-gara milih ini sih, karena di awal kenal Kimia di SMA, aku langsung jatuh cinta sama Kimia. Aku merasa “bisa” menaklukkan soal-soal Kimia dari Bu Guru. Nilai Kimia di raport pun alhamdulillah memuaskan  Sehingga aku memutuskan memilih Pendidikan Kimia UNY. Kalau bicara tentang prodi pendidikan, itu sih karena sejak kecil aku sebenarnya pengen jadi guru. Tapi entah kenapa di kelas XI, aku mulai merasakan susahnya Kimia, terutama di materi yang larutan penyangga, asam basa, dkk (di kelas 12 alhamdulillah teratasi ^^). Itu bener-bener sempat membuatku down untuk memilih Pendidikan Kimia. 3. Farmasi/Kimia UGM. Kalau ini sih, usulan dari Ibu. Mungkin karena melihat nilai Kimia putri Sulungnya di raport yang bagus, ibu jadi menyarankan aku di Farmasi UGM. Tapi aku kurang sreg dijurusan itu ._. 4. Pendidikan Biologi UNY. Di kelas X dan XI, aku merasa Biologi itu makin susah :0 Banyak yang dihapalin apalagi banyak nama-nama asingnya. Tapi di kelas XII, alhamdulillah guru Biologi di kelasku enak sekali kalau mengajar  Beliau bernama Pak Rahmat. Kalau mengajar selain serius, beliau juga bisa bercanda. Apalagi sering menyelipkan pesan-pesan yang bisa menambah ruhiyah kita  Dan dari situ, aku pengen jadi guru Biologi seperti beliau. Tapi sebelum pendaftaran SNMPTN, pilihan ini langsung kucoret gara-gara aku merasa tersindir oleh diriku sendiri. “Phobia ulet, cacing, lintah, mau kuliah di Pendidikan Biologi? Enggak salah?!!” hehehe… (“^^)a Aku lupa point penting itu saat memilih Pend. Bio. 5. Pendidikan TIK UNY. Asal usulnya bisa milih ini sih, cuma masalah simpel. Aku suka ngetik di Ms. Word :D dan tiba-tiba terbesit jurusan ini :D tapi nggak lama akhirnya jurusan ini kucoret, mengingat aku adalah tipe anak yang sering kudet -__- 6. Pendidikan Fisika UNY! Broo… ini sangar, Broo!!! :O Kenapa saya nekat milih ini padahal saya tahu diri kemampuan Fisika saya rendah? Itu gara-garanya, rasa kecintaanku pada Astronomi yang enggak ilang-ilang -_- Kan pernah waktu itu Mbak Mas KKN PPL UNY promosi almamaternya di kelasku. Dari situ aku tahu kalau ternyata di PendFis ada materi tentang Alam Semesta (Astronomi). Apalagi mbaknya ngiming-ngimingi aku tentang observasi pake teleskop. Hadeehh… derita AstroMania kagak punya teleskop -__- mudah kepincut -.- Eh, tapi beneran lho, bro niatku milih jurusan ini. Setelah itu aku benar-benar berusaha keras agar bisa berdamai dengan Fisika. Mulai dari belajar, tanya teman rasanya kuliah di PendFis itu gimana, terus nyari-nyari alumni dari SMADA yang kuliah di PendFis UNY. Dan setelah tahu ternyata tidak ada kakak alumni yang kuliah di sana, aku mengundurkan diri dari perang ini -_- ditambah lagi, meski sudah belajar terus saya nggak menemukan mudahnya Fisika itu di mana -__-“ 7. Pendidikan Bahasa Inggris UNY/Sastra Inggris UGM. Ini sih, karena aku suka Bahasa Inggris, bro ^^ 8. Sastra Indonesia UGM/Pendidikan Bahasa Indonesia UNY. Ini sih, karena aku suka dunia sastra, bro ^^ 9. Pendidikan Geografi UNY. Bermula dari konsultasi ke psikolog. Waktu itu aku cerita tentang dilemaku pada Astronomi ITB dan kebimbanganku pada Pend. Kimia UNY. Tapi tiba-tiba jawaban beliau mengharuskanku ke Geografi. Dan Pend. Geografi UNY pernah jadi kandidat juga soalnya aku waktu itu masih kepikiran pengen jadi guru. Tapi mengingat pilihan no 7, 8 dan 9 adalah jurusan IPS, aku tidak jadi milih mereka karena nggak tega kalau harus banting stir ke IPS  10. Kehutanan UGM. Aku cinta alam, bro! ^o^ dan kebetulan aku anak desa! ^^ Tapi begitu tanya pendapat ke teman dekat, dia langsung jawab, “Aku nggak sanggup melihatmu kuliah di sana, yu’!” *sambil geleng-geleng kepala* :D hehehe… nggak tahu kenapa dia jawab begitu. Mungkin dia enggak sanggup melihatku harus mblusak mblusuk di hutan :D 11. Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes. Alasan nglirik jurusan ini simpel saja, pemirsa :D Bapakku kan, lulusan dari KesLing juga dan sekarang bapak bekerja di Puskesmas. Nah, di Puskesmas sana kalau aku cermati dari pengalaman masa kecil yang sering diajak bapak ke Puskesmas dan dari cerita bapak tentang rekan-rekannya, kok sepertinya seru ya, kerja di Puskesmas. Nah, niat itu pun kubawa untuk daftar di Poltekkes jalur raport. Tapi begitu tahu kalau ternyata waktu pengumuman aku jadi peserta cadangan, aku langsung mundur. Padahal saat itu yang cadangan pun juga ada tes kesehatan. Tapi aku sudah tidak minat ._. 12. Pendidikan IPA UNY. Kalau jurusan ini memang jadi pilihan, pemirsa  tapi bukan di pilihan pertama.  SNMPTN kemarin jurusan ini jadi pilihan kedua. Eh, di SNMPTN aku nekat lho, bro :0 itu kan kita diberi 4 kesempatan milih jurusan dari 2 Universitas. Nah, dari keempat kesempatan itu aku nekat hanya mengambil 2 saja. Satu di UGM, satunya lagi di UNY. Habis waktu itu aku sudah galau banget mau milih apa lagi selain dua jurusan itu. :0 Seingatku, itu lah prodi-prodi yang sempat terpikir untuk dipilih. Banyak juga ya, ternyata :D Bagaimana dengan kalian, saudara-saudaraku? ^^ sebanyak itu, kah? Atau lebih banyak? Atau bahkan lebih sangar? >:D bwehehehehe… *dilempari tomat massa*
Alhamdulillah, akhirnya setelah berbulan-bulan meminta petunjuk dari Alloh, dan restu dari ibu dan bapak serta kerabat dan teman, dengan mengucap bacaaan basmalah, SNMPTN kemarin aku mengisi “Geografi dan Ilmu Lingkungan UGM” di pilihan pertama  Alhamdulillah (lagi), aku lolos SNMPTN di jurusan itu juga  *sujud syukur* Jadi ingat, dulu ketika aku membicarakan masalah jurusan ini dengan ibu, beliau kurang setuju dengan jurusan ini. Ibu lebih suka kalau aku ke Farmasi UGM. Hingga suatu hari ibu bilang ke aku kalau ibu rido jika aku memilih Geografi UGM setelah ibu dapat informasi dari rekannya yang putranya juga sukses di Geografi UGM.  Bersyukur sekali ketika akhirnya aku tidak perlu mengikuti jalur tes (SBMPTN/UM) untuk bisa lolos jadi mahasiswa UGM  Semoga berkah untukku dan keluarga  aamiin…
Nah, untuk adek-adek yang mungkin kelak juga akan merasakan galaunya memilih jurusan atau mungkin sejak sekarang sudah galau, saya bagi-bagi tips nih, untuk memilih jurusan.  tips ini kudapat dari seminar salah satu bimbel terbaik di kotaku 
Pertama, bekali dengan minat.  tanyakan pada diri sendiri, apa cita-citamu yang sangat ingin kamu wujudkan dan sekiranya kamu benar-benar yakin mampu? Nilai apa yang paling dominan di raport? Itu juga bisa jadi pertimbangan untuk mencari minat anda 
Kedua, bekali dengan bakat.  apa sih yang paling kamu sukai? Kegiatan apa yang ketika kamu lakukan, kamu merasa nyaman? Menulis kah? Melukis kah? Berbicara di depan umum kah? Internetan? Nah, jadi intinya, tengok kembali apa hobi anda 
Ketiga yaitu kemampuan. Kemampuan di sini berarti kemampuan bersaing, kemampuan dasar, finansial dan adaptasi. Pikirkan ini baik-baik, karena ini juga akan menentukan psikis anda nanti ketika sudah kuliah. Misalnya aku yang akhirnya lolos jadi mahasiswi Astronomi ITB, tapi akhirnya keteteran gara-gara kemampuanku di Fisika dan Matematika yang lemah dan lingkungan sekitar (Bandung) yang beda dengan Jogja. Ah, itu ngaruh banget! Kan eman-eman banget kalau memutuskan keluar dan pindah jurusan 
Keempat yaitu support atau dukungan dari orang-orang di dekatmu terutama orang tua.  Ridonya orang tua itu sama juga dengan ridonya Alloh  jadi ini juga penting banget, teman  Enggak enak juga kan, ya kalau kita pengen sesuatu tapi orang tua tidak mendukung? Nah, kalau pada akhirnya kamu kebelet banget pengen jurusan A (misalnya) tapi orang tua tetap tidak meridoi, coba deh, bicarakan baik-baik dengan mereka.  Cari terus informasi yang bisa membuat orang tua rido dengan jurusan yang sudah anda pilih. Jangan lupa juga doa, biar orang tua juga lekas rido dengan pilihan teman 
Terakhir yaitu, orientasi. Kira-kira jurusan itu sesuai enggak dengan cita-cita saudara? Tapi kalau bicara soal cita-cita, aku juga pernah sebenarnya mencoret Geografi UGM sebagai pilihanku, gara-garanya ya ini. Orientasi. Cita-cita. Kalau aku di Geografi UGM, otomatis aku nggak bisa jadi guru :o pol mentok dosen, aamiin. Tapi aku pernah juga mendengar sebuah petuah bahwa dalam menentukan jurusan, memikirkan kelak bekerja di mana itu bisa dikesampingkan. Yang penting kita enjoy enggak nanti kalau kuliah. Hmm… kalau itu sih, tergantung opini masing-masing ya  Banyak juga yang bilang, memilih jurusan itu juga harus lihat prospek kerjanya besuk. Tapi kalau menurutku, penting sih penting nyari prospek kerja suatu jurusan. Untuk bahan pertimbangan juga. Tapi sebelum kerja, pastinya kita juga harus memastikan di jurusan mana aku enjoy dan bisa lulus tepat waktu  dan tentunya yang bisa menuntun kita enjoy juga dengan pekerjaan kita 
Ternyata banyak juga tulisanku kali ini :D mungkin akibat sudah cukup lama nggak curcol macam gini di blog. Hehe… semoga apa yang kutulis ini bermanfaat untuk pembaca blog  Terima kasih sudah meluangkan membaca dan mohon maaf atas kesalahan yang saya perbuat. 
Salam Anti Galau! (^^)/
Marhaban ya Ramadhan! 
Tanjung Permai, 11 Juli 2013
»»  READMORE...

A Story Behind National Examination

Cerita di balik UNAS? Hmm... Ada sih, yang bikin greget waktu UNAS bulan April kemarin. Dan masalah itu benar-benar tidak terpikir, terduga, dan terkira. Masalahnya ini menyangkut nasib hasil ujian nasional saya, permirsah!!! >0< #lebay. Ah, daripada bertele-tele dan berlebay-lebay alay, mending langsung ke inti aja, ya! Jadi gini. Semua berawal di tanggal 15 April 2013, malam hari. Waktu itu aku sedang (hendak) membuka-buka materi Fisika (jadwal UN paginya). Pelajaran Fisika, Sodara-Sodari se Tanah Jawi! Pelajaran yang paling hobi banget mental tiap kupelajari (>o<) -heran, kenapa dulu ngambil jurusan IPA -.-a Ah, iya! Aku nggak suka pelajaran Ekonomi :P. Niatnya aku cuma mau me-review materi aja dari buku second-second -.- Nah, cerita baru mulai di sini. Buku second-secondku nggak ada, Sodara-sodari se Tanah se Bumi (?)! Panik? Iyalah! Udah tak cari di meja belajar nggak ada. Di dalam tas nggak ada! Kamar dibongkar tetep nggak ketemu! Bahkan keramik rumah kujebol pun enggak ada! -maaf, yang ini lebay *flatface*. Aku inget banget. Tadi di sekolah buku itu kubawa, soalnya sepulang ujian ada bimbel. Nah, di bimbel sempat deh, kukeluarin. Inget-inget kejadian tadi, entah kenapa tiba-tiba hatiku dilanda banjir bandang air es. Nyeeessss... Anyes gitu! :3 hehe... Rasanya langsung tenang gitu. Entah dari mana tuh es-nya dateng. Padahal juga di rumahku nggak jualan es jeruk, es teh, es lemon-tea, bahkan es oyen sekali pun. Tapi langsung nyeess gitu. Tenang. Damai. #halah... Menerima nasib dengan lapang dada :D, aku pun akhirnya memutuskan ngambil buku catatan dari bimbel. Tau deh, di mana buku sampul biru itu. Paling kebawa temen atau ketinggalan di mana gitu. Lagian setelah ujian (besuk) berakhir, (kemungkinan besar) aku udah nggak butuh buku itu. Begitu pikirku waktu itu. #sok (eh, tapi beneran emang nggak butuh :P) Menit-menit pun berlalu. Tiba-tiba handphone ku berdering. Sms masuk dari teman sebangku. Namanya... Eh, kagak usah sebut nama aja. Ndak diprotes sik due jeneng :P Untungnya sampai sekarang aku masih nyimpen tuh obrolan kami. Inisial C adalah temanku dan A adalah aku. C : Ayuk, kw lg ngopo?? (Ayuk, lagi ngapain?)
A : Nata buku. Lha ngp? (Menata buku. Kenapa?)
C : kw sinau opo lagien? (Kamu lagi belajar apa?)
Sebenernya gue udah ngerasa arah pembicaraan bocah ini -,- tapi gue nyoba pura-pura gak tau aja.
A : Fisika, review gelombang
C : Yuk?? Kw (kamu) merasa kehilangan sesuatu ra (nggak)?? :3
A : Ho’o -,-
C : Opo?? :3 (apa?)
Astaga! Ni anak... masih bisa-bisanya nampangin wajah innocent! -.-
A : Kelangan semangat urip -,- *ditendang* dudu ding... ee... emang ak kelangan opo? Hmm... lha ngp kw takon? Mesti kw wis reti ak kelangan opo... :D paling saiki lg tok cekel.. lagian yo r tak masalahke kok #padahal mau yo kelabakan nggoleki (kehilangan semangat hidup -,- *ditendang* bukan! Ee... memang ak kehilangan apa? Hmm.. kenapa km tanya? Pasti km uda tahu ak kehilangan apa. Pasti sekarang lagi km pegang. Lagian nggak jd masalah kok buatku #padahal tadi heboh nyariin)
C : Opo jal sik kelabakan tok goleki?? :3 emoh!! Pokokke kudu ditebak :3 (apa yang km cari? Nggak mau! Pokoknya harus ditebak)
A : wegah. Ngpo kudu ditebak nek kw + ak yo wis reti jawabane -,- Saiki ak takon, py ceritane kok iso tok gawa? =.= (Nggak! Ngapain harus ditebak kalau aku dan km udah tahu jawabannya. Skrng aku tanya, gimana ceritanya kok bisa km bawa?)
C : opo je?? Sok tau bgt je. Emang aku gawa opo jal?? :p (Apa sih? Sok tahu banget. Emang aku bawa apa?)
A : Woo... paling lagi nyekel saos sari rotiku mau sik turah xD (oh, paling baru megang sisa saus rotiku tadi)
PS, sepulang ujian aku beli sari roti yang ada sausnya :P
C : To nak yo mah mikir mangan -_- Ngelih ki bocah -_-
Kw ki janjane reti ta opo? -_- (Tu kan, malah mikir makan. Laper nih, bocah. Kamu sebenarnya tahu kan?)
A : Ngerti. Makane ak takon, py ceritane kok iso tok gawa? (Tahu. Makanya aku tanya gimana kok bisa km bawa?)
C : Yo opo sik?? o_o (apa dulu?)
A : wis saiki ngene wae. Gandeng tok gawa. Gek padahal sesuk ki U-N-A-S (dudu muk TO), makane saiki kw ndongakke ak ben sesuk ak eling rumus opo wae sik ana ning DETIK2 (Sekarang gini aja. Karena kamu bawa, dan besuk itu U-N-A-S (bukan hanya TO), sekarang kamu doakan aku biar besuk aku ingat rumus apa aja yang ada di DETIK2)
C : :3 Maaf  Aku ra nyadar blas. Padalah ket mau ki tak uplek uplek. Aku lagi sadar kok sampul e ono sik podo :D Maaf yuk :(
AMIN. MUGO2 SESUK AYUK MAK CLING ELING SAK KABEHE RUMUS RUMUS E :3 (Maaf, aku nggak sadar. Padahal dari tadi kubuka-buka terus. Aku baru sadar kok sampulnya ada yang sama. Maaf, yuk! Amin. Semoga besuk Ayuk bener-bener ingat semua rumusnya)
Hehehe... rasanya waktu tahu detik-detikku kebawa temen sendiri, bagai rasa kesel, senang, sebel, gereget, gemes jadi satu di dalam kuali terus ditambah garam, gula, bubuk cabe, terus nggak jadi apa-apa *diplindes buldoser* :D Setidaknya hal itu mengajarkanku untuk bersabar menghadapi masalah (genting). Selain itu, obrolanku dengan sohibku di atas bisa membuatku tambah tenang menghadapi Ujian Nasional paginya. Lumayan bisa senyam-senyum sendiri di kamar sambil pegang hape :P hehehe... Hasil akhir? Ternyata oh, ternyata nilai Fisika UN-ku 7,25! Jeng-jeng!!! *tebar-tebar bunga* Sebenarnya itu nggak sesuai target, sih! Tapi, aku juga nggak nyalahin temenku atas ketidaksengajaannya membawa buku second-secondku. Memang baiknya aku dapet nilai segitu di Fisika :D Takdir. Alhamdulillah angkanya 7, bukan 6 atau 5 atau 4. Hehehe... Yang penting kan, aku bisa baca komik lagi ^^ #apadehhubungannyasamasendok -,-a
Selamat ya, buat teman-teman baik SD, SMP, dan SMA/SMK yang udah lulus ^^ Jika hasilnya enggak sesuai target, jangan lekas sedih. UNAS itu hanya bagian kecil dari kehidupan kita. Kesuksesan seseorang nggak diukur dari tinggi rendahnya nilai UNAS. Sukses kan, macem-macem. Dan cara terbaik menggapainya ya, berusaha dan berdoa ^^
GANBATTE KUDASAI!!! (^0^)9 yo-yo-yo...

Tanjung (Permai), 3 Juni 2013
»»  READMORE...