Pages

If a Moslem Felling in Love...

Share this history on :
Assalamu’alaikum w.w., Sahabat, tau apa itu cinta kan? Itu lho, makanan yang terbuat dari singkong yang udah di keringkan terus dijemur terus ditumbuk, digulung2 (?) sedemikian rupa, lalu ditanakkan. Paling cocok dimakan pake sambal atau daun ketela! Apa? Eh, iya itu thiwul makanan kesukaan saya! *nyengir tanpa dosa* *pembaca: sweatdrop* Hehe… ya cinta. Tau kan? Udah deh, ngangguk aja biar aku nggak perlu jelasin panjang lebar *maksa*. Yang nggak tau ntar tanya rumput yang bergoyang aja! (?) Well, aku mau cerita sekaligus sharing dengan kalian. Suatu sore, aku sedang mendengarkan radio paporitku. Kebetulan acara di radio itu membahas tentang “cinta”. Cit cuiiiittt… *ayam berkotek (?)* Nah, jadi di situ, mas-mas penyiar mengajukan pertanyaan. Eh enggak! Pernyataan dulu dink! Bahwa cinta itu fitrah. Setiap orang pasti pernah merasakannya. Tapi sayangnya banyak yang salah menempatkan cinta itu sehingga cinta itu tak berkembang sebagaimana mestinya. Nah, pertanyaannya, “Apa yang harus dilakukan seorang remaja muslim jika sudah terlanjur terserang VMJ (Virus Merah Jambu)?” Nah, setelah itu, mas-mas penyiarnya bertanya pada narasumber. Beliau adalah seorang uztadz. Nah penjelasan uztadz tersebut, kurang lebih begini: Jika kita sedang ber”merah-merah jambu” hal yang harus pertama kali kita lakukan adalah, bersyukur. Karena artinya, hati kita masih peka terhadap apa yang ada di sekeliling kita. Tapi, kita harus ekstra super (?) menjaga hati kita. Nah, enaknya, kalo yang udah berumur matang dan siap berkeluarga, langsung aja ajak nikah. Buat, ikhwan, langsung aja gaet tuh ukhti, daripada setan ikut campur urusan cinta itu. Nah, buat para ukhti, sebernarnya nggak papa kok, kalo ada seorang ukhti yang mengajukan diri untuk minta dinikahi. Tapi, tetap namanya bukan ukhti nglamar akhi, ya! Karena tetap aja kalo yang nglamar tu harus ikhwan pada akhwat. Nah, kalo yang itu, namanya hanya mengajukan diri. Jangan ketawa! Bunda Khotijah, istri Rasulullah aja dulu mengajukan diri pada Rasululllah lho! Itu tandanya, beliau ingin menjaga kehormatan dirinya. Nah, jadi nggak ada salahnya seorang ukhti mengajukan diri pada seorang akhi yang ia sukai. Karena, ingat! (Khususnya buat para ukhti) bahwa laki-laki di dunia ini jumlahnya lebih sedikit dari pada wanita. Dan ikhwan yang benar-benar sholeh jumlahnya lebih sedikit lagi. Jadi, buat para ukhti, jangan pernah menyia-nyiakan ikhwan sholeh! Gaetlah ia sebelum ada ukhti lain yang merebutnya! (xD sumpah aku ketawa terus setiap inget kata-kata uztadz itu!) Nah, bagi yang belum siap nikah, ingat senandung dari Aa’ Gym. “Jagalah hati, jangan kau nodai, jagalah hati, lentera hidup ini…”. Baiknya kita menjaga hati dan pikiran agar setan tidak ikut campur dalam urusan itu. Karena, kalo setan udah ikut ngontrol perasaan kita. Wah, jadi berabe deh! Lama-lama hati jadi beku dan sulit nerima kebaikan yang diluar. Telinga tersumbat, mata jadi “buta”. Ah, pokoknya indra yang dimiliki jadi berkurang kepekaannya. Aduh, jangan sampe gitu, deh! Apalagi sampe ada prinsip, “Aku cinta mati sama kamu.” Adyuh, biyuh… tobit deh kalo udah gitu! Hati-hati pokoknya. Satu hal lagi yang harus dilakukan. Jangan pernah membuat komitmen dengan orang yang kamu sukai ketika kamu belum siap menikah. Kan ada tuh, yang udah janji sama pasangannya kalo mau mencintainya sampai akhir hayat, eh, tapi ternyata belum ada “selangkah” udah goyah setelah ngliat gadis/laki-laki lain. Nah, yang pasti itu melukai perasaan orang itu, donk! Udah bilang “aku janji akan bla3…” dibela-belain nolak cowok lain (misal) eh, ternyata janji-janji tadi langsung nguap. Ah, kejem banget mah itu! Kalo yang gituan mah, minta digolok (huooo… bercanda!). Yah, kan kita emang nggak tau to kedepannya bakal gimana. Nah, pokoknya fokuskan dulu cintamu pada Allah Sang Cinta Sejati. Setelah itu pada Rasulullah, kemudian pada orang tua atau kerabat lain. Barulah, setelah itu boleh siapa aja. Asalkan ketiga itu (urut) wajib! Enggak boleh geser dan pertahankan posisi mereka jangan sampai ada yang menggeser. Karena hakikat cinta yang sebenarnya semua kembali kepada Dia, Sang Pencipta. :) By the way, aku suka kata-kata dari senandung Maidany yang berjudul “Jangan Jatuh Cinta”. Bunyinya gini, “Tuhanku, berikan kucinta yang Kau titipkan, bukan cinta yang pernah kutanam…” Ekhem! xD haha! Apik! Aku suka! Heheheh… Jangan tanya ada “sesuatu” apa dalam diriku kok, jadi nulis tentang ini! heheh… jangan pernah tanya, dan jangan pernah berharap aku akan menjawabnya! :P Dan satu lagi, jangan pernah menebak! xD Karena tujuan utama aku nulis ini, aku ingin berbagi ilmu yang pernah kudapat dengan kalian. :) kalo faktor-faktor lain, aku yakin itu muncul sendiri dalam benak kalian. Ini kayaknya aku njawab ya? (-,-“)a Oke, that’s what I want to share with you. Semoga bermanfaat :) Jazakallahu khoir… Wassalamu’alaikum w.w.

2 komentar:

deedee inase mengatakan...

apikapik. .

dirimu mw mengajuakan diri kapan?? *emang lamaran kerja??

anyway, kritik diperbolehkan gag Ai??

Lintang Kidul mengatakan...

:D haha!
kritik??? sangat boleh :D

Posting Komentar