Pages

BEST OF THE BEST "MIRROR"

Share this history on :

Siapa yang kenal Kim Bum? Siapa yang kenal Shinee? Siapa yang kenal Super Junior? Siapa yang kenal Justin Bieber? Siapa yang kenal Greyson Chance? Siapa yang kenal SM*SH? Siapa yang nggak kenal mereka semua? Aku yakin seyakin-yakinnya, mbak mbak dan mas mas yang ngerasa dirinya remaja tau who they are! Bagi yang nggak tau, just be relax, I am going to tell you. :)

Jadi, mereka-mereka yang tersebut di atas adalah beberapa dari sekian banyak public figure yang sedang demen-demennya menebar virus pada para remaja. Namanya juga virus, jelas itu merugikan kalo udah di tempat yang tidak pas! Dampak dari virus yang bersarang di tubuh para remaja itu akan membuat anak-anak remaja akan kehilangan kepekaan inderanya perlahan-lahan. Nah, lho? Gimana tuh? :O

Coba, deh tengok sekitar kalian. Di sekolah misalnya. Nggak sedikit remaja yang begitu mengelu-ngelukan idola mereka. Bahkan dibela-belain sampe barang-barangnya pun “berbau-bauan” idola mereka. Mulai dari laptop yang udah sulit dikenali kalo itu laptop saking banyaknya stiker yang nempel, poster-poster yang berserakan (?) di dinding kamar ngalah-ngalahin spanduk pemilihan pilkada di jalanan, memori hape penuh buat nyimpen foto-foto + lagu-lagunya sang idola, bahkan sampe rela melakukan renovasi (?) pada dirinya sendiri demi biar dibilang mirip dengan sang idola. Adyuh, biyuh, biyuh… -,-“ Bahkan aku pernah lihat tuh, di kotak persegi bergambar dan bersuara yang disebut tipi (TV), ada seorang penyanyi remaja terkenal yang sedang promosi album di beberapa negara. Nah, otomatis fans-fansnya langsung hunting tiket buat nonton tuh konser, lah! Nah yang bikin aku bener-bener geleng-geleng kepala plus ngelus-ngelus dengkul (?!), para fans tadi RELA “memeras darah” mereka demi sebuah tiket yang harganya bisa buat makan sebulan! Terus ada yang nangis-nangis histeris sampe marah-marah nggak jelas cuma gara-gara nggak bisa liat idola lebih dekat. Astaghfirullah… emang tuh orang istimewanya apa, sih kok fans-fansnya sampe ngalah-ngalahin pedemo yang anarkis? Ganteng? Cakep? Putih? Suaranya? Penampilannya? Apaan? Itu semua? Hyuhh… #backsound: cecak’s#

Padahal yah, kalo saja mereka lebih jaga hati, maka mereka bakal tau kalo semua itu cuma sementara. Fana. Semu. Toh, seiring berjalannya waktu para artis-artis itu juga bakal jadi tua, kan? keriput-keriput wajahnya, rambutnya beruban, suaranya jadi cempreng. Iya, kan? Apa coba gunanya sampe diidolakan sedemikian besarnya sampe lupa waktu? Apalagi sampe dipuja-puja, gitu! Ih?! Dia siapa? Tuhan? Emang dia yang bikin dunia ini? Emang dia yang bikin wajah kita cantik ganteng gini? *narsis* Emang dia yang bikin alam raya ini? Ngimpi!!! Sadar dong! Mereka itu juga manusia ciptaan Tuhan. Sederajat dengan kita! Awas! Bisa jadi syirik, lho kalo sampe bela-belain banyak waktu + tenaga buat mereka ketimbang buat Tuhan! :O

Nggak pernah ada yang melarang kita mengidolakan seseorang. Tapi Allah nggak suka kalo kita melakukan sesuatu hal secara berlebihan.

“… Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.” (QS. Al An’am 141)

Nah tuh! Dah jelas kan, kalo sesuatu yang dilakukan secara berlebihan tidak disukai oleh Allah. Karena itu, kita harus selalu berhati-hati dalam mengidolakan seseorang. Kita harus memberi tameng pada hati kita supaya kita nggak mudah terlena oleh mereka (wuissh… bahasanya).

Ingat hei, Saudaraku! :) sebagai Muslim kita nggak boleh sampe lupa pada sosok yang begitu terkenal bahkan meski sekarang beliau telah tiada. Jangan bilang kamu nggak tau, ya? Bahkan orang yang non-muslim aja banyak yang tau siapa beliau meski hanya tau “kulit”-nya saja. Masa yang Muslim nggak tau? Heh! Please, deh! Mbok jangan terlaluh getoh!

Nabi Muhammad SAW. Seorang lelaki yang berakhlak mulia. Sampai semua penghuni langit pun amat sangat mencintai beliau. Meski dalam perjalannya dalam dakwah beliau selalu menelan butir-butir kepahitan, namun tak sedikit pun ada rasa dendam, benci, bosan dan putus asa dalam diri beliau. Justru beliau selalu mendoakan setiap orang yang berbuat jahat kepadanya. Bahkan menolongnya ketika dia dalam kesulitan. Tanpa pernah mengharap suatu balasan. Subhanallah… :’) Saudaraku, mampukah kamu mencontoh sikapnya?

Nabi Muhammad SAW. Seorang lelaki yang banyak menyebar benih-benih kebaikan di permukaan bumi. Yang membantu hamba-hamba Allah yang lain bagaimana caranya agar dapat meraih kesuksesan dunia dan akhirat. Mengenalkan kepada kita siapa Allah dan apa itu Al Qur’an. Memberi tahu kita tentang kenikmatan syurga yang kekal dan pedihnya siksa di neraka. Saudaraku, sudahkan kamu selalu mengingat Allah dan membaca serta mengamalkan isi Al Qur’an?

Nabi Muhammad SAW. Seorang lelaki yang meski sudah dijamin dirinya terbebas dari segala dosa, tapi beliau tetap memohon ampun pada Allah di setiap doanya. Yang meski dirinya sudah dijamin sebagai penghuni syurga, tapi ibadahnya selalu mengalir dan tak pernah putus. Bagaimana dengan ibadahmu, Saudaraku?

Nabi Muhammad SAW. Seorang nabi yang amat sangat mencintai umatnya. Yang amat sangat memikirkan masa depan umatnya. Yang mengkhawatirkan umatnya tanpa beliau jika Allah memanggilnya kembali. Bahkan dalam pedihnya sakaratul maut yang beliau alami, beliau masih ingat umatnya dengan menyebut, “Ummati, ummati, ummati…” Subhanallah… Sudahkan kamu mencintainya seperti ia mencintaimu, Saudaraku?

Nabi Muhammad SAW. Meski beliau kini telah tiada, namun namanya tetap terus bergema dalam atmosfer bumi. Namanya begitu harum bahkan lebih harum dari nama R.A. Kartini. Kepribadiannya menjadi cermin bagi umatnya. Sosok lelaki yang menjadi idaman bagi setiap wanita. Yang kata-kata cintanya tak henti-hentinya mengalir di setiap sela kehidupan. Yang dapat memimpin dengan adil dan jujur. Yang hatinya tak pernah ada secuil noda. Yang syafa’atnya sangat diharapkan semua umat Muslim. Yang meninggalkan umat Islam dengan mewariskan dua hal yang akan membawa kita bertemu dengan beliau di syurga nanti. Al Qur’an dan Al Hadist.

“Sesungguhnya telah ada bagi kalian, pada diri Rasululah itu suri teladan yang baik. Bagi orang yang mengharapkan perjumpaan dengan Allah dan hari akhir. Dan dia banyak mengingat Allah.” (QS. Al Ahzab: 21)

Saudaraku, siapakah idolamu sekarang? Aiu.

Hatinya suci mulia, Pribadinya agung tak ternoda. Penghuni langit dan bumi cinta kepadanya. Karena ia kekasih Tuhannya. Musuh pun tak kuasa membencinya. Jasad mereka menentang. Namun hati mereka mengakui keagungan pribadinya. Karena akhlaknya begitu indah. Seindah keindahan yang terindah. Seindah keindahan yang terindah. Cinta kepada umatnya jangan ditanya. Sedalam perasaan, setinggi lamunan. Secerah bebintang yang bertebaran di alam raya. Tiada berbalas, apalagi terbalas. Itulah cintanya. Ketika pedihnya sakaratul maut kau rasa. Saat itu pun engkau masih ungkapkan cinta. Ummati, ummati, ummati… Ummati, ummati, ummati… Kau masih teringat akan kami, umatmu. Namun kami selalu melupakanmu. Oh, sungguh mulianya hatimu. Oh, sungguh indahnya cintamu. Wahai saudaraku pantaskan kita, Slalu melupakannya? Karena tanpanya hidup kita hanyalah kehinaan. Karena tanpanya hidup kita hanyalah kegelapan. Karena tanpanya kita takkan pernah. Mengenal Allah Yang Esa

(Maidany_Cinta Seorang Kekasih)

0 komentar:

Posting Komentar